Sukses

Gerakan Kemanusian 50 BEM Mahasiswa dan Komunitas untuk Korban Gempa Sulbar

Bencana alam itu menggerakkan rasa kemanusiaan berbagai pihak untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak gempa.

Liputan6.com, Mamuju - Gempa bumi 6,2 magnitudo pada 15 Januari 2021 mengguncang Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, meluluhlantakkan kedua daerah itu. Bencana alam itu menggerakkan rasa kemanusiaan berbagai pihak untuk membantu serta meringankan beban masyarakat yang terdampak gempa.

Sebanyak 50 Lembaga Badan Eksekutif (BEM) mahasiswa dan komunitas asal Sulawesi Selatan yang diinisiasi oleh Komunitas Kesehatan Makassar melakukan kegiatan kemanusiaan sebagai bentuk pengabdian ke masyarakat yang mereka namakan 'Kolaborasi Kebaikan Peduli Gempa Sulawesi Barat'.

Ketua Umum Komunitas Kesehatan Makassar, Muh Arfah mengatakan, pihaknya sudah melakukan pembukaan donasi untuk korban gempa bumi Majene dan Mamuju sejak 15 Januari hingga 4 Fabruari kemarin. Total donasi yang mereka kumpulkan sebanyak Rp65 juta.

"Kegiatan kemanusiaan ini terbagi atas 2 tahap keberangkatan relawan dan bantuan. Tahap pertama berlokasi di Majene dan tahap kedua berlokasi di Mamuju," kata Arfah kepada Liputan6.com, Senin (8/2/2021).

Arfah menambahkan, kegiatan tahap pertama mereka laksanakan pada 21 hingga 24 Januari dan tahap kedua pada 6 hingga 9 Februari. Tak hanya bantuan logistik yang disalurkan, mereka juga mendirikan posko kesehatan dan secara door to door ke rumah warga untuk memeriksa warga secara cuma-cuma.

"Sejarah telah membuktikan, dengan bersatu, bersama-sama, kita bisa mengatasi segala rintangan," ujar Arfah.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga Terdampak Merasa Terbantu

Arfah menuturkan, kolaborasi kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Sulawesi Barat ini bukan yang pertama mereka lakukan. Kolaborasi ini akan terus berlanjut dan tidak hanya donasi untuk korban bencana.

Selama kegiatan kolaborasi kemanusiaan ini, mereka juga memberikan edukasi kepada masyarakat, agar masyarakat tetap hidup sehat dan patuh terhadap protokol kesehatan di tengah bencana ini.

"Kini, mengawali 2021, kita bisa berupaya menguatkan kolaborasi dengan lebih baik dan ambil bagian dalam berbagi kebaikan untuk sesama," tutur Arfah.

Sedangkan, Daud salah sorang korban gempa bumi di Desa Ahu, Mamuju merasa bersyukur atas kegiatan yang dilakukan oleh 50 lebih BEM mahasiswa dan komunitas ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu warga di desanya yang jauh dari pusat Kota Mamuju namun terdampak parah, karena berada dekat dari pusat gempa.

"Syukur Alhamdulillah dengan kedatangan teman-teman relawan dari Kolaborasi Kebaikan Peduli Gempa Sulbar sangat membantu kami dalam penanganan kesehatan kami. Semoga teman-teman relawan bisa datang kembali ke kampung kami," tutup Daud.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.