Sukses

Pengusutan Kasus Pegawai Pengadilan Terbakar di Rumah Kosong Dihentikan, Mengapa?

Polda Riau menghentikan pengusutan jasad pegawai Pengadilan Tinggi Agama Pekanbaru yang terbakar di rumah kosong.

Liputan6.com, Pekanbaru - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau menyimpulkan jasad terbakar di rumah kosong, Jalan Parit Indah, Pekanbaru, merupakan korban bunuh diri. Penyelidikan kematian pria inisial RH yang bekerja di Pengadilan Tinggi Agama Pekanbaru ini akhirnya dihentikan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Komisaris Besar Teddy Ristiawan SIK menjelaskan, kesimpulan bunuh diri berdasarkan hasil autopsi dan laboratorium forensik.

"Ya kira-kira seperti itulah (diduga bunuh diri)," kata Teddy, Rabu petang, 3 Februari 2021.

Sebelumnya, Teddy menyebut api yang membakar pakaian dan badan korban menjadi pemicu utama kematian. Pada paru-paru korban juga banyak terdapat asap.

"Setelah terbakar baru yang bersangkutan meninggal dunia," urainya.

Menurut Teddy, kalau korban meninggal terlebih dahulu lalu dibakar maka paru-paru tidak sempat kemasukan asap. Beda halnya kalau terbakar lebih dulu kemudian meninggal dunia.

"Kemudian pada jasad korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, barang-barang korban juga tidak ada yang hilang," sebut Teddy.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sakit Parah

Terpisah, Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Nandang Mu'min Wijaya menjelaskan, pihaknya menemukan obat-obatan di lokasi kejadian. Di antaranya obat anti nyeri, obat sakit kepala, dan jantung.

Personel Satuan Reserse Kriminal Polresta sudah mengecek temuan obat ini ke rumah sakit yang memberikan resep. Dari sana diketahui bahwa korban sedang menderita penyakit cukup berat.

"Korbannya sedang sakit jantung, dalam masa pengobatan," kata Nandang.

Sebelum meninggal, korban sempat ke kantor lalu permisi untuk berobat. Dia juga mendapat tawaran pendampingan ke psikiater hanya saja korban menolak.

"Ada rekaman CCTV, korban datang ke kantor pukul 06.00 WIB. Kemudian pukul 09.00 WIB keluar, 30 menit kemudian ada kejadian (jasad terbakar)," sebut Nandang.

Polresta juga sudah memeriksa teman korban. Kepada temannya, korban mengeluh beratnya penyakit yang sedang diderita.

"Mengeluh sakitnya itu agak berat, kemudian obat-obatan tadi ditemukan di tas korban di sekitar lokasi," kata Nandang.

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.