Sukses

Kesiapan Pejabat di Kaltim Disuntik Vaksin Covid-19

Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meminta seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pertama memperoleh vaksin Covid-19.

Liputan6.com, Balikpapan - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meminta seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pertama memperoleh vaksinasi Covid-19.

Vaksinasi mulai dilaksanakan pertengahan bulan Januari ini. Pejabat mencontoh Presiden Joko Widodo yang sudah terlebih dahulu disuntik.

"Forkopimda harus memperoleh vaksinasi Covid-19," kata Gubernur Kaltim Isran Noor, Rabu (13/1/2021).

Isran mengaku dirinya sendiri akan mengawali pejabat Kaltim memperoleh suntikan vaksinasi Covid-19. Menurutnya, kesediaan unsur pimpinan daerah akan menyakinkan masyarakat keamanan vaksinasi ini.

"Saya nanti yang pertama disuntik," paparnya.

Selain itu, tenaga medis Kaltim pun memperoleh prioritas suntikan vaksinasi Covid-19. Pemberian vaksinasi juga diperuntukkan seluruh masyarakat.

Presiden Joko Widodo mengawali pemberian vaksinasi massal Covid-19. Selanjutnya, pemberian vaksinasi serempak dilakukan di seluruh provinsi Indonesia.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kaltim Sudah Memerah Covid-19

Seluruh kota/kabupaten di Kaltim sempat memerah status waspada penyebaran pandemi Covid-19. Total pasien dirawat 10 kota/kabupaten menembus angka 4.584 orang sesuai data dipublikasi situs resmi Pemprov Kaltim.

Pusat pandemi Covid-19 terjadi di Balikpapan dimana jumlah pasien terkonfirmasi reaktif virus menembus angka 1.220  atau 27 persen keseluruhan di Kaltim. Daerah lain masih dianggap rawan yakni Kutai Kartanegara (916), Samarinda (524), Kutai Barat (513), Berau (507), Bontang (392), Kutai Timur (301), Penajam Paser Utara (85), dan Paser (74).

Kabupaten Mahakam Ulu menjadi satu-satunya daerah yang statusnya berwarna oranye dengan 42 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Sebelumnya, daerah perbatasan ini pun sempat berwarna merah dengan jumlah penderita di atas 50 pasien.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.