Sukses

Masker Songket Sumsel Jadi Peluang Rezeki di Masa Pandemi Covid-19

Masker kain songket khas Sumsel laris manis dibeli di tengah pandemi Covid-19 di Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Wabah Covid-19 yang menyebar di seluruh Indonesia, tidak hanya mengancam kesehatan saja. Namun juga berdampak besar pada perekonomian di seluruh sektor, yang mengalami penurunan drastis.

Hal ini juga yang dialami Hazura (46), pemilik usaha Indah Songket dan Sovenir yang berlokasi di Jalan Sultan Mansyur Kelurahan 32 Ilir Palembang Sumsel.

Usahanya yang dirintis secara mandiri selama lima tahun terakhir, turut berdampak di saat pandemi Covid-19. Penjualan produknya seperti kain songket, jumputan hingga sovenir untuk pesta pun, sulit terjual.

“Sebelum pandemi Covid-19, lumayan (penjualan) karena banyak event. Kalau sekarang tidak ada event, karena produk yang banyak laku terjual saat mengikuti event pameran,” ucapnya kepada Liputan6.com, Jumat (25/12/2020).

Namun Hazura tidak berputus asa. Dia melihat peluang besar di masa pandemi Covid-19, yaitu penggunaan masker yang sangat dibutuhkan. Terlebih masker wajib digunakan dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) cegah Covid-19.

Peluang usaha inilah yang dikembangkannya Hazura, dengan memproduksi masker kain berbahan songket dan jumputan khas Sumsel.

“Karena produksinya banyak, saya menggandeng lima orang penjahit yang sudah mahir menjahit,” katanya.

Para penjahit tersebut juga terbantu dengan banyaknya orderan masker kain. Karena mereka juga terkena dampak wabah Covid-19, sehingga tidak ada orderan jahitan di awal pandemi Covid-19.

Dalam tiga hari saja, para penjahit bisa memproduksi sekitar 1.000 lembar masker kain songket. Pemesan masker kain tersebut juga banyak dilakukan oleh para warga Sumsel dan di luar Sumsel, untuk kembali dijual di pasaran.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Membludak Orderan Masker

“Membludaknya orderan masker kain dimulai dari bulan Maret 2020 hingga Oktober 2020. Kalau sekarang sudah normal, orderan memang tidak sebanyak di awal pandemi. Tapi masih produksi jika ada yang pesan,” ucapnya.

Untuk satu lembar masker kain songket jenis printing dan jumputan dihargai sebesar Rp10.000. Dia juga memproduksi masker kain biasa seharga Rp7.000 per lembar dan Rp50.000 per lembar untuk jenis kain songket khusus.

Langkah lainnya untuk mendongrak penjualan produknya, Hazura pun mengikuti program Binaan UMKM dari PT Pupuk Sriwijaya (Pusri).

“Baru satu tahun masuk ke program binaan PT Pusri. Pendampingannya sangat bagus dan saya jadi punya pangsa pasar lagi seperti sebelum pandemi Covid-19,” ucapnya.

3 dari 3 halaman

UMKM Pendampingan Pusri

Beragam produk Indah Songket dan Sovenir ini juga, dipajang di Rumah BUMN Sumsel yang terletak di kawasan Sekojo Palembang Sumsel.

Direktur Umum (Dirut) PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh menuturkan, pendampingan UMKM Sumsel ini, akan dibarengi dengan promosi dan memperkuat jaringan pasarnya.

“Kita akan kolaborasi dengan semua stakeholder, bahkan dengan Kementrian Koperasi. Apa yang menjadi ciri khas Sumsel akan kita damping, seperti pempek, songket, jumputan dan lainnya,” katanya usai meresmikan Rumah BUMN Sumsel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.