Sukses

Cerita Mahasiswa Asal NTT Ikut Paskibra di KJRI Australia

Christopher Arnold Sutanto (20), mahasiswa Monash University Melbourne asal Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT mengaku bangga setelah terpilih ke dalam Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Melbourne, Australia.

Liputan6.com, Kupang - Christopher Arnold Sutanto (20), mahasiswa Monash University Melbourne asal Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT mengaku bangga setelah terpilih menjadi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Melbourne, Australia, Senin (17/8/2020).

"Saya sangat bangga karena sudah dipercayai untuk menjadi salah satu anggota Paskibra di negara orang," ujarnya kepada wartawan melalui sambungan telepon, Senin (17/8/2020).

Ia mengatakan, dirinya terpilih menjadi anggota Paskibra setelah mengikuti seleksi yang ketat sejak bulan Februari 2020 lalu.

Putra kedua pasangan suami istri Wemmy Sutanto dan Syane S Suntama, melewati sejumlah tahapan, hingga akhirnya terpilih bersama sembilan orang lainnya.

Ia mengaku, awalnya ia melihat pengumuman di media sosial tentang adanya perekrutan Paskibra di KJRI Melbourne. Dia pun mendaftar pada Februari 2020 dan selanjutnya mengikuti seleksi sebanyak tiga tahap. Tahap pertama, lanjut Christopher, seleksi video berupa cerita pengalaman dan gerakan Paskibra. Selanjutnya, tahap kedua wawancara dan tahap tiga sesi debat.

"Total yang mendaftar awalnya itu sekitar 40 orang lebih. Setelah itu terpilih 10 orang, tapi satu orang mengundurkan diri, sehingga kami hanya sembilan orang," kata Christopher.

Menurut dia, sebagian besar Paskibra di KJRI Melbourne merupakan mahasiswa dan mahasiswi S1 dan S2.

"Kami dari NTT ada dua orang satu teman saya juga dari Manggarai namanya Indra Susanto," katanya.

Christopher menyebut, alasan dirinya mendaftar sebagai anggota Paskibra karena dirinya senang dengan Paskibra, lantaran sejak duduk di bangku SMP sudah senang berorganisasi.

"Saya memang senang Paskibra. Saya juga sempat menjadi Ketua Osis waktu di SMP Imaculata Ruteng dan Ketua Garda waktu di SMA St Louis Surabaya," imbuhnya.

Dengan menjadi anggota Paskibra di luar negeri, Christopher ingin mengajak anak muda, untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Indonesia. Ada banyak caranya, salah satu di antaranya, ikut menjadi Paskibra.

"Kita harus semangat berjuang dengan cara giat belajar dan menjaga nama baik bangsa Indonesia di negeri orang," dia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.