Sukses

Kisah Miniatur Perahu Tradisional Khas Purwakarta Menembus Mancanegara

Saat ditemui di rumahnya, Arifin menjelaskan, ketertarikan menjadi seorang perajin miniatur perahu tradisional ini sebenarnya sudah ada sejak belasan tahun lalu

Liputan6.com, Purwakarta - Kreativitas, bisa jadi menjadi salah satu tolok ukur kesuksesan seseorang. Karena biasanya, orang yang kreatif lebih cenderung memiliki jiwa wirausaha dibandingkan dengan orang yang kurang kreatif.‎

Berbicara soal kreativitas, jauh dari ingar bingar kehidupan kota, tepatnya di Desa Jatimekar, Kecamatam Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ada seorang pria yang bisa dikatakan telah berhasil mengolah potensi besar yang ada di dirinya itu.‎

Pria tersebut adalah Arifin (46). Bapak dua anak bekumis tipis dan berperawakan kecil itu, piawai membuat dan mengolah hal kecil menjadi sebuah karya seni yang sangat artistik dan tentunya memiliki nilai ekonomis tinggi. Produknya, yakni sebuah cinderamata miniatur perahu tradisional khas Purwakarta, patut diacungi jempol.

Saat ditemui di rumahnya, Arifin menjelaskan, ketertarikan menjadi seorang perajin miniatur perahu tradisional ini sebenarnya sudah ada sejak belasan tahun lalu. Namun, dia baru bisa menyalurkan bakat seni yang sudah lama terpendam ini sejak delapan tahun terakhir.

Bahkan, ayah dua anak ini rela‎ meninggalkan usaha bengkel sepeda motor yang sejak lama digeluti dan ‎lebih memilih membuat sebuah karya seni yang sangat artistik.

“Kalau bakat seni, sudah ada sejak masih muda. Tapi, dulu belum bisa mengembangkannya secara maksimal‎,” ujar Arifin saat berbincang dengan Liputan6.com di kediamannya, belum lama ini.

Arifin mengaku, dari dulu sebenarnya sudah ada niat untuk menjadi seorang perajin miniatur perahu khas Purwakarta ini. Namun, dalam hal ini dirinya tidak ingin hanya sebatas bisa mendatangkan keuntungan secara materi. Tapi, ingin juga produknya bisa bermanfaat bagi orang banyak.

“Makanya, kerajinan ini baru bisa maksimal sejak delapan tahun ini,” jelas dia.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebanjiran Pesanan Miniatur Perahu

Arifin bersyukur karena saat ini hasil kerajinanya itu sudah terkenal se-Nusantara. Bahkan, banyak pesanan dari konsumen di luar kabupaten, provinsi, hingga luar negeri.

Saking banyaknya pesanan, banyak di antara peminatnya yang tak terlayani. Apalagi, saat ini miniatur perahu tradisional ini menjadi cinderamata khas Purwakarta.

Bagusnya kualitas kerajinan hasil kreasi tangan Arifin ini, ternyata tak hanya diakui masyarakat dari kalangan seniman saja. Pasalnya, sejak memulai karirnya di bidang kerajinan tangan ini, dirinya telah mendapat puluhan penghargaan.

Salah satunya, dalam ajang Pekan Kerajinan Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Kala itu, hasil kreasinya sempat mendapat posisi ketiga terbaik untuk jenis kerajinan dalam ajang se-Provinsi Jawa Barat.

Iping, sapaannya, juga membeberkan soal cara dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam membuat miniatur perahu ini. Menurutnya, semua itu sangat lah sederhana. Untuk membuat bagian lambung perahu, dia memilih bahan dari jati tipis. Selain itu, peralatan yang digunakannya pun cukup pisau, lem, dan gunting.

Alasan dirinya memilih bahan ini, karena selain mudah didapat  dan terjangkau harganya, hasilnya juga sangat artistik. Untuk bahan bagian layar perahu, menggunakan kain khas suku Dayak yang terbuat dari kayu. Sedangkan, ornamen pendukung berukuran kecil, seperti tiang tetap menggunakan bambu.

“Bahannya sih mudah didapat. Tapi membuatnya, sangat butuh ketelitian,” dia menjelaskan.

Miniatur perahu tradisional yang dibuatnya ada berbagai macam dan ukuran. Yakni, mulai yang ukuran 70 sentimeter sampai yang tiga meter.

Adapun model yang digunakan dalam kerajinannya ini, yakni perahu model pinisi, perahu Majapahit, Borobudur dan lainnya. Jadi, tema yang dipakai dalam kerajinannya itu, yakni perahu khas nusantara.

Penulis: Asmul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.