Sukses

Tak Kalah dari Kotagede, Warga Ogan Ilir Juga Terampil Produksi Kerajinan Perak

Ketua Dekranasda Sumsel Feby Deru optimis kerajinan perak di Ogan Ilir bisa berkembang pesat.

Liputan6.com, Palembang - Jika Kotagede Daerah Istimewa Yogyakarta, identik dengan kerajinan peraknya, maka Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pun tak kalah akan kerajinan tersebut, terutama di Kabupaten Ogan Ilir.

Kerajinan perak khas Sumsel diproduksi di daerah Tanjung Batu, kabupaten Ogan Ilir. Daerah ini terkenal dengan kerajinan dari emas dan kini berkembang juga ke kerajinan perak. Para pengrajin di daerah ini menekuni kerajinan perak secara turun temurun.

Meru (43), pengrajin perak di Ogan Ilir mengatakan, produksi kerajinan perak masih terus berjalan, meskipun pandemi Covid-19 membuat mereka membatasi aktifitas.

"Kami tetap produksi meskipun di kondisi sekarang. Malah produksi kerajinan perak kami, sudah dikirim ke berbagai daerah di Sumsel dan luar Sumsel," ujarnya, Rabu (15/7/2020).

4263516)

Menurutnya, ada keunggulan dari produk kerajinan perak di Ogan Ilir yang dibuat di rumah produksinya, terutama di tingkat kerapian. Bahkan, hasil perhiasan dari bahan baku perak tersebut, tidak kalah saing dengan perhiasan emas pada umumnya.

Ada beberapa motif yang dibuatnya, diantaranya motif emas Dubai dan motif seperti perhiasan emas di pasaran. Bahkan dia juga menerima motif pesanan yang diinginkan pembelinya.

Untuk pasokan bahan bakunya sendiri, dikirim dari tambang di daerah Lebung Bengkulu. Usaha kerajinan perak, tersebut ditekuni Meru turun temurun dari keluarganya. Ia sendiri adalah generasi ketiga yang menjalankan usaha kerajinan perak.

Ketua Dekranasda Sumsel yang juga Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru, melihat potensi besar akan pengembangan usaha perak di Tanjung Batu Ogan Ilir tersebut.

Istri Gubernur Sumsel Herman Deru ini, berencana akan menggandeng para pengrajin pera, unuk mempromosikan produk kerajinan pengrajin di [Ogan Ilir tersebut ke pangsa pasar lebih luas.

"Di sini (Tanjung Batu) banyak pengrajin emas dan perak yang membuat perhiasan dan aksesoris. Ini banyak motifnya bagus dan indah. Kita ingin agar pengrajin membuat motif khas Sumsel," ujarnya.

Dia meminta agar motif perhiasan perak ini sendiri dibuat dengan motif khas Sumsel. Seperti motif Pending, yang bisa digunakan sebagai ikat pinggang atau bros. Lalu motif Serumpun, yang bisa diaplikasikan untuk perhiasan gelang.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Latih Para Pengrajin

Ada juga motif lain seperti tapak jajo dan bulan sabit, yang digunakan sebagai perhiasan dan aksesoris dengan bahan berlapis emas, kuningan, tembaga, atau perak.

"Jadi nanti Dekranasda Sumsel bersama pengrajin perak Tanjung Batu berkreasi menciptakan perhiasan dan aksesoris motif khas Sumsel. Tidak hanya dipakai saat acara tertentu, tapi kerajinan perak yang bisa digunakan sehari-hari," ujarnya.

Untuk stimulan bagi pengrajin perak, lanjut Feby, telah dilakukan Dekranasda Sumsel melalui peningkatan kemampuan pengrajin. Yaitu dengan memberikan pelatihan-pelatihan mendatangkan pelatih dari pulau Jawa.

"Bagaimana menyepuh dan menghaluskan perhiasan supaya lebih rapi juga indah, ini diberikan pelatihan bagi mereka. Dekranasda Sumsel juga siap melibatkan para pengrajin dalam pameran seni kriya," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.