Sukses

Sarapan Pagi Ditemani 'Sala Lauak', Jajanan Legendaris Kota Pariaman

Sala lauak berbentuk bulat sebesar bola pimpong.

Liputan6.com, Pariaman - Jika berkunjung ke Kota Pariaman, Sumatera Barat maka jangan heran bila menjumpai banyak jajanan kecil berwarna kuning di pinggir jalan.

Namanya sala lauak, bentuknya bulat sebesar bola pimpong terbuat dari campuran tepung beras dan ikan yang sudah dihaluskan, kemudian juga ditambahkan dengan irisan daun kunyit sebagai penambah aroma yang begitu menggoda selera.

Tekstur sala lauak juga unik, bagian luarnya agak garing namun ketika digigit bagian dalam sangat lembut. Rasanya gurih dan bikin ketagihan.

Sala lauak juga menjadi salah satu ikon pariwisata Kota Pariaman yang terkenal dengan budaya Tabuik itu. Secara tidak langsung ketika orang menyebut sala lauak, maka otomatis akan ingat dengan Pariaman.

Makanan kecil ini juga sangat cocok sebagai teman makan lontong sayur, bakso, sate, dan mi. Apalagi menikmatinya langsung di Kota Pariaman sambil berwisata.

Meski merupakan makanan khas Kota Pariaman, tetapi di daerah lain sala lauak juga mudah dijumpai terutama di warung-warung yang menjual sarapan pagi.

Namun, lebih asyik mencicipi jajanan ini langsung dari daerah asalnya, apalagi jika sambil duduk di pinggir Pantai Gandoriah.

Salah seorang pedagang sala di Pariaman, Astuti mengatakan, untuk membuat sala, butuh bahan-bahan seperti tepung beras, cabai merah, bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, garam, air, dan ikan dihaluskan.

"Adonan tersebut kemudian dibentuk bulat sebesar bola pingpong lalu digoreng hingga menguning," ujarnya.

Jajanan ini terbilang sangat murah, karena hanya dengan Rp500 per buah Anda sudah bisa mencicipinya. Ada juga pedagang yang menjualnya Rp1.000 untuk 4 buah sala.

Salah seorang pelancong dari Jakarta, Fauzan (29) yang ditemui Liputan6.com menjelang pandemi corona mewabah di penjuru negeri, mengatakan sala lauak merupakan jajanan kecil pelengkap indahnya wisata di Pariaman.

Fauzan menyebut di Pariaman banyak sekali destinasi wisata menarik terutama wisata bahari, seperti Pulau Angso Duo dan Pantai Gandoriah.

"Kulinernya juga enak, saya paling suka gulai kuning kepala ikan," ia menambahkan.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.