Sukses

Capai 8 Persen, Kapan Tol Semarang-Demak Selesai Dibangun?

Ganjar berharap ada percepatan pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo

Liputan6.com, Semarang - Proses pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II yang membentang sepanjang 16,31 kilometer dari Sayung sampai Demak kota mencapai 8 persen.

"Progres pembangunan sudah 8 persen, kita sudah bisa mulai melihat fisiknya dengan target selesai secara keseluruhan pada pertengahan 2022," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengecek pengerjaan di ruas proyek Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Rabu.

Ia berharap ada percepatan pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo.

Dalam pengecekan tersebut, Ganjar melihat langsung beberapa pengerjaan proyek, mulai dari pemasangan tiang pancang sampai proses pengurukan.

"Kami pastikan pengerjaan (tol-red) ini berjalan, kami harapkan selain memperlancar transportasi juga menyelesaikan beberapa bagian yang terkena rob. Itulah yang dulu kami bicarakan sangat lama. Dan progresnya bagus," ujarnya, dikutip Antara.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kendala Pembebasan Tanah

Pengerjaan jalan tol dengan total panjang 27 kilometer tersebut terbagi dalam dua seksi yakni Seksi I di ruas Semarang-Sayung sepanjang 10,69 km dan Seksi II sepanjang 16,31 km yang membentang dari Sayung sampai Demak kota.

Untuk pengerjaan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II, Ganjar mengapresiasi progres pengerjaan yang telah mencapai 8 persen karena pengerjaan baru dilakukan awal tahun ini, apalagi selama proyek berlangsung, kegiatan perekonomian masyarakat sekitar juga ikut tumbuh.

Ganjar berharap target selesai pengerjaan di pertengahan 2022 bisa dicapai.

Kendati demikian, untuk Seksi I yang bakal memiliki desain tanggul laut, Ganjar mengungkapkan prosesnya masih terkendala pembebasan lahan karena 70 persen lahannya tergenang.

"Dari BPN yang sedang mengkaji status tanah itu. Masyarakat tidak usah khawatir semua akan diajak bicara," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.