Sukses

Bulkstore Semarang, Melawan Plastik Saat Pandemi

Pandemi corona di seluruh jagad tak menghentikan kampanye penggunaan plastik dan bahayanya. Salah satunya melalui Bulkstore.

Liputan6.com, Semarang - Bulkstore atau toko yang mengusung konsep tanpa plastik hadir di Semarang. Mengusung label Life and co, komunitas BACKIND menjadi pionirnya. Komunitas itu berisi mahasiswa Universitas Diponegoro.

Pandemi covid-19 tak melunturkan Falasifah, sang penggagas. Kampanye tanpa plastik dilakukan hingga tahap operasional.

Toko tanpa plastik inipun menggelar launching secara daring. Falasifah meresmikan pembukaan bulkstore Life and Co. ini melalui aplikasi Instagram secara langsung.

“Bulkstore Life and Co adalah toko kelontong ramah lingkungan pertama di Jawa Tengah. Beralamat di jalan Sukun Raya, No. 41 Srondol Wetan, Banyumanik, Semarang,” kata Falasifah.

Meski dilakukan secara daring, ketika membuka toko itu secara resmi didahului diskusi zero waste dan bulkstore yang dibahas oleh Bukhi Prima Putri sebagai pendiri bulkstore Ranah Bhumi Toko Kelontong Jogja.

“Niatnya ingin berperan dalam perubahan di kehidupan manusia,” kata Bukhi saat diskusi.

Bukhi juga menambahkan, bahwa kehadiran bulkstore ini mampu menjadi wadah bagi masyarakat kecil yang ingin langsung memasarkan produk ramah lingkungan dan hasil panennya langsung ke pasar.

“RanahBhumi saat pertama kali didirikan mencoba sebisa mungkin diterima masyarakat Jogja. Kita hanya berniat memberi sedikit edukasi mengapa tanpa plastik, namun tetap berpijak pada nilai-nilai yang dianut masyarakat tanpa menggurui,” kata Bhuki.

 

 

Simak video pilihan berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Edukasi UMKM

Diceritakan saat Bhuki dan teman-temannya mengelola Ranah Bhumi Bulkstore, masyarakat juga tidak paham. Ketika mereka berkunjung, menjadi momentum memberi edukasi sederhana tentang hidup dengan gaya zero waste.

Di Bulkstore Life and Co dijual berbagai bahan kebutuhan hidup sehari-hari. Bedanya, toko kelontong ini juga melibatkan masyarakat secara langsung untuk memasarkan produk daur ulang seperti Bank Sampah Melati dan sejumlah UMKM di Jawa Tengah.

“Kita sudah kerjasama dengan UMKM di Jateng dan Bank Sampah Melati. Misalnya peci, kerudung, dan kerajinan lain dari plastik daur ulang. Kita juga membuka kolaborasi seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat Jawa Tengah yang ingin berkontribusi menjaga bumi,” kata Falasifah dalam diskusi online itu.

Memilih tagline “Alam punya cerita, Manusia punya rasa”, Falasifah berharap bulkstore ini bisa menjadi langkah awal dan pembuka dalam berkontribusi bagi bumi Indonesia. [erlinda puspita wardhani]

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.