Sukses

Kinclong, Pertumbuhan Aset BPR Lestari Bali di Atas Rata-rata Nasional

Pertumbuhan itu dipacu oleh sektor perdagangan

Liputan6.com, Denpasar - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Lestari Bali, member of Lestari Group mencatatkan pertumbuhan aset yang kinclong di triwulan II 2019. Saat ini, BPR Lestari Bali mencatatkan aset Rp5,63 triliun yang artinya tumbuh sebesar Rp1,1 triliun dibandingkan tahun lalu (Year on Year/YoY).

Angka tersebut setara dengan pertumbuhan sebesar 24 persen sejak bulan Juni tahun lalu. CEO BPR Lestari Bali, Pribadi Budiono mengaku gembira dengan hasil ini. Sebabnya, rata-rata pertumbuhan perbankan secara nasional sebesar 12 persen dan di Bali tumbuh sebesar 5 persen.

“Pertumbuhan kami di triwulan kedua ini cukup menggembirakan, karena kami timbuh di atas rata-rata industri,” kata Pribadi di Denpasar, Rabu (24/7/2019).

Pertumbuhan sebesar itu ditopang oleh sektor perdagangan. BPR Lestari Bali, Pribadi melanjutkan, menalangi terlebih dahulu kreditur yang tengah mengajukan kredit di Perbankan lain.

“Misal dia sedang mengajukan kredit di bank nasional. Karena prosesnya lama, maka kami memberikan dana talangan dulu. Nanti setelah dananya cair, baru dikembalikan,” katanya.

Di sisi lain, Chairman Lestari Group, Alex P Chandra menuturkan, kinerja memuaskan tak hanya dicatatkan oleh BPR Lestari Bali, namun juga afiliasi lainnya (Lestari Group). Secara grup, kata Pribadi, BPR Lestari tumbuh 28 persen atau sebesar Rp1,38 triliun.

Dengan kata lain meningkat dari Rp4,94 triliun menjadi Rp6,32 triliun di bulan Juni 2019.

“Secara grup kami tumbuh sangat memuaskan. Total aset seluruh BPR kami di Pulau Jawa yang berada di bawah naungan Lestari Group mencapai Rp686 miliar, tumbuh cukup signifikan sebesar 81 persen Year on Year (YoY),” kata Alex.

Di tengah pertumbuhan aset yang positif, risiko kredit mengalami penurunan. Hal ini ditunjukkan dengan angka NPL BPR Lestari Bali sebesar 2,41 persen dan seluruh BPR di bawah naungan Lestari Group mencatat NPL sebesar 2,44 persen.

“Secara industri tingkat risiko kredit kami masih berada di bawah industri perbankan nasional yang berada di angka 2,57 persen di bulan April 2019. Kinerja manajemen dalam menjaga kualitas kredit perlu kita apresiasi,” paparnya.

Ia melanjutkan, kinerja bisnis yang positif perlu ditunjang dengan peningkatan kemudahan transaksi bagi nasabah.

“Kami selangkah demi selangkah menambah fasilitas di Tabungan Jumbo supaya setara dengan pelayanan di bank-bank besar. Sedangkan Lestari Mobile Banking sebagai teknologi penunjang transaksi nasabah dalam waktu dekat akan kami perkenalkan beberapa fitur baru di dalamnya,” tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.