Sukses

10 Tokoh Politik Terpopuler Sepanjang Pemilu 2019 di Twitter

Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM melakukan riset di akun media sosial Twitter untuk melihat tokoh-tokoh politik populer yang mendominasi perbincangan selama Pemilu 2019.

Liputan6.com, Yogyakarta Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM melakukan riset di akun media sosial Twitter untuk melihat tokoh-tokoh politik populer yang mendominasi perbincangan lewat cuitannya selama Pemilu 2019. Pengambilan data menggunakan platform Twitonomy untuk mengambil data set masing-masing akun dan rentang waktu penelitian dilakukan mulai 17 Januari sampai 16 Mei 2019.

Rentang waktu penelitian sengaja menyesuaikan jadwal debat calon presiden yang pertama dengan asumsi memancing banyak cuitan di Twitter. Selain itu akun media sosial ini dipilih karena cuitan tokoh politik yang diunggah ke Twitter seringkali masuk ke pemberitaan media konvensional maupun daring.

Terdapat 109 akun Twitter yang diteliti berdasarkan kategori afiliasi dalam ajang Pilpres 2019. Pengambilan data dilakukan pada kelompok-kelompok yang terlibat secara langsung dan aktif dalam rangkaian Pilpres 2019 dan memiliki akun Twitter.

Tokoh-tokoh politik yang dimaksud meliputi, calon presiden dan wakilnya, komisioner KPU RI, pimpinan Bawaslu RI, pimpinan dan anggota TKN, pimpinan dan anggota BPN, ketua parpol peserta pemilu 2019, influencer atau pemerhati politik, dan akademisi serta peneliti. Cuitan yang diambil merupakan cuitan asli dan diunggah oleh akun asli bukan retweet.

Sepanjang penelitian tercatat 64.157 tweets dengan rata-rata cuitan per akun 599,6 tweets, total retweet 15,4 juta dengan rata-rata 144,1 ribu tweets per akun, total like atau love 48 juta dengan rata-rata 448,6 ribu likes per akun, dan total engagement 63,4 juta dengan rata-rata 592,8 ribu per akun.

"Cuitan yang menghasilkan engagement tinggi umumnya didominasi oleh cuitan yang terpersonalisasi atau bahasa, ungkapan, dan tone cuitan senada dengan individu pemilik akun di dunia nyata," ujar Iradat Wirid, peneliti CfDS, dalam jumpa pers di Fisipol UGM, Selasa (21/5/2019).

Melalui penelitian ini CfDS ingin melihat seberapa efektif strategi kampanye digital, terutama lewat media sosial Twitter. Sebab, mayoritas warganet yang menggunakan Twitter sudah memiliki pilihan politiknya sendiri.

"Temuan kami juga menunjukkan masyarakat menyukai tokoh politik yang memiliki orisinalitas dan kesesuaian antara persona branding yang dibangunnya di media sosial maupun dunia nyata," ucap Iradat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi di Urutan Pertama

Sepuluh tokoh politik paling populer hasil penelitian CfDS dari urutan teratas adalah sebagai berikut

1. Joko Widodo (@jokowi ) Jumlah tweets 345; Total retweets 1,25 juta; Total like atau love; 5,11 juta; Followers 17 Januari 10,77 juta; Followers 16 Mei 11,37 juta; Total engagement 6,36 juta

2. Sandiaga Uno (@sandiuno) Jumlah tweets 1.276; Total retweets 977.143; Total like atau love 4,72 juta; Followers 17 Januari 1,1 juta; Followers 16 Mei 1,57 juta; Total engagement 5,67 juta

3. Fahri Hamzah (@fahrihamzah) Jumlah tweets 2.155; Total retweets 1,3 juta; Total like atau love 3,67 juta; Followers 17 Januari 885.550; Followers 16 Mei 1,11 juta; Total engagement 4,96 juta

4. Rocky Gerung (@rockygerung) Jumlah tweets 583; Total retweets 901.662; Total like atau love 4,72 juta; Followers 17 Januari 493.660; Followers 16 Mei 923.173; Total engagement 3,72 juta

5. Dahnil Anzar (@dahnilanzar) Jumlah tweets 1.205; Total retweets 943.597; Total like atau love 2,99 juta; Followers 17 Januari 153.090; Followers 16 Mei 402.659; Total engagement 3,93 juta

6. Cak Khum (@cakkhum) Jumlah tweets 2.126; Total retweets 1,11 juta; Total like atau love 2,2 juta; Followers 17 Januari 48.030; Followers 16 Mei 115.404; Total engagement 3,93 juta

7. Mustofa Nahrawardaya (@akuntofa) Jumlah tweets 2.818; Total retweets 562.339; Total like atau love 1,47 juta; Followers 17 Januari 87.910; Followers 16 Mei 173.133; Total engagement 1,47 juta

8. Fadli Zon (@fadlizon) Jumlah tweets 1.940; Total retweets 424.728; Total like atau love 1,5 juta; Followers 17 Januari 1,04 juta; Followers 16 Mei 1,23 juta; Total engagement 1,93 juta

9. Mahfud MD (@mohmahfudmd) Jumlah tweets 753; Total retweets 378.621 juta; Total like atau love 1,49 juta; Followers 17 Januari 2,46 juta; Followers 16 Mei 2,81 juta; Total engagement 1,87 juta

10. Haikal Hassan (@haikal_hassan)Jumlah tweets 306; Total retweets 430.358; Total like atau love 1,33 juta; Followers 17 Januari 249.710; Followers 16 Mei 359.230; Total engagement 1,76 juta

Berdasarkan data tersebut, Jokowi tercatat sebagai tokoh politik yang memiliki engagement rate tertinggi di antara tokoh-tokoh politik lainnya. Popularitas Jokowi ini pun didukung dengan adanya fakta bahwa Jokowi memiliki pengikut Twitter terbanyak ketimbang tokoh-tokoh politik lainnya, bahkan melebihi gabungan total pengikut akun Twitter milik sembilan tokoh politik populer itu.

Di sisi lain terlihat influencer kubu pasangan calon 02 mendominasi jajaran sepuluh besar tokoh terpopuler. Mereka aktif mengunggah cuitan di Twitter.

 

3 dari 3 halaman

Alasan Prabowo dan Ma'aruf Amin Tidak Masuk Jajaran Tokoh Politik Populer di Twitter

CfDS membagi 10 besar tokoh politik ke dalam tiga kubu, yakni kubu pasangan calon 01 yang diwakili Joko Widodo, kubu pasangan calon 02 yang diwakili Fahri Hamzah, Fadli Zon, Haikal Hassan, Rocky Gerung, Cak Khum, Mustofa Nahrawardaya, Dahnil Anzar, serta Sandiaga Uno, dan kubu netral diwakili  Mahfud MD.

Nama Prabowo dan Ma'aruf Amin tidak masuk ke dalam 10 tokoh politik populer.

"Awalnya kami membayangkan Prabowo masuk tetapi ternyata tidak," kata Iradat.

Ia menilai Prabowo dan Ma'aruf Amin tidak muncul dalam bentuk orisinil di Twitter. Cuitan yang diunggah keduanya di Twitter tidak menggambarkan ekspresi asli mereka.

Prabowo juga tidak pernah mengunggah video yang menggambarkan dirinya sehingga tidak bisa mengeluarkan karakter dan citranya yang keras serta tegas. Demikian pula dengan Ma'aruf Amin yang cuitannya terkesan formal dan follower di akunnya hanya 2.800.

Sandiaga Uno yang menempati urutan kedua tokoh politik terpopuler menunjukkan tim BPN berusaha  mengimbangi popularitas Joko Widodo di media sosial.

"Kata-kata dan pola percakapan di Twitter keduanya mirip, seperti menggambarkan keberadaan mereka secara personal dan apa yang dilakukan," tutur Iradat.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini