Sukses

Rahasia di Balik Rasa Nikmat Masakan Indonesia

Mengapa masakan rasanya enak? Temukan jawabannya di sini.

Liputan6.com, Yogyakarta - Banyak hal yang mempengaruhi seseorang menyukai jenis masakan atau makanan tertentu. Mereka bisa tertarik dari aroma, tekstur, rasa, sampai warna.

Dan rasa ternyata menduduki peringkat pertama seseorang memilih masakan atau makanan. Rasa enak menjadi alasan konsumen memilih produk olahan.

Akademisi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM Supriyadi mengungkapkan, alasan masakan mempunyai rasa nikmat. Ia merujuk penemuan Kikumae Ikeda pada 1908.

"Di dalam masakan yang enak terdapat asam amino glutamat dan aspartat," ujarnya.

Dia menambahkan, keduanya memberikan rasa umami. Selain dia asam amino itu, turunan ATP seperti, AMP, GMP, dan IMP juga memberikan respons umami, bahkan lebih tinggi levelnya.

Asam amino dan turunan ATP banyak terdapat di produk hewan. Sementara, beberapa sayuran, biji-bijian, buah nyaris tidak memiliki dua golongan senyawa itu.

Selama pengolahan, asam amino dan senyawa ATP yang semula terikat dalam jaringan bahan akan lepas dari ikatannya, larut dalam air, dan menempel di permukaan masakan.

"Karena larut dalam air maka indera pengecap kita merasakannya," kata Supriyadi.

Bumbu-bumbu dan sayuran, seperti tomat, kacang, santan, petai, terasi, ebi, kecap, tauco, dan jamur yang ditambahkan saat proses memasak bisa meningkatkan rasa enak. Sebab mereka mengandung umami.

"Banyaknya rempah-rempah di Indonesia memungkinkan munculnya kreasi bumbu yang mampu meningkatkan rasa enak," ucapnya.

Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila banyak dijumpai variasi nasi goreng, sate, rendang, yang direspons oleh dunia sebagai masakan yang enak. Ketiganya masuk dalam daftar 50 makanan terenak di dunia versi CNN 2017.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.