Sukses

Diancam Senjata Api, Mama Muda di Riau Jadi Korban Pemerkosaan Polisi

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang polisi berinisial BFS di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, diduga memperkosa ibu rumah tangga berusia 20 tahun. Mama muda beranak satu itu tak berdaya karena pria berpangkat Brigadir itu mengeluarkan senjata api.

Kapolres Rokan Hilir AKBP Sigit Adiwuryanto menyebut pihaknya masih menunggu laporan resmi. Dia menyebut dugaan pemerkosaan itu sebagai tindak pidana perzinahan.

"Belum bisa (ditindak secara pidana) karena belum ada laporan," katanya, Minggu malam, 16 September 2018.

Menurut Sigit, dalam kasus ini yang menjadi korban adalah suami dari perempuan berinisial AP itu. Namun, suami AP terkesan enggan melapor karena terduga pelaku masih ada hubungan keluarga.

"Masih ada hubungan marga (dengan BFS). Itu dia nggak mau lapor. Karena kalau perzinahan, pelapornya suami atau istri," terang Sigit.

Meski demikian, Sigit berjanji akan menindak Brigadir BFS dengan tindakan disiplin. "Itu harus tetap ditegakkan," ucap mantan Kasubdit Regident Direktorat Lalu Lintas Polda Riau ini.

Data dirangkum, dugaan pemerkosaan itu terjadi pada Sabtu, 15 September 2018. Pada pukul 22.30 WIB, anggota polisi itu datang ke kafe milik mertua AP. Dia lalu meminta kafe ditutup dan mematikan musik.

Melihat ini, AP ketakutan lalu ingin pulang memakai becak motor. Sambil menggendong bayinya berusia sebulan, AP dipaksa ikut dengan alasan akan diantarkan pulang. AP memang dibawa ke rumahnya tapi dipaksa berhubungan badan.

Korban sempat menolak, tetapi BFS mengancam dan memperlihatkan pistolnya atau senjata api. Usai paksaan berhubungan badan tadi, si polisi ngeloyor pergi dengan alasan akan ikut razia.

Mertua AP yang risau akan keberadaan menantunya itu lalu menghubungi anggota Polsek Bagan Sinembah. Seorang anggota berpangkat Brigadir Kepala berusaha menghubungi pelaku tapi telepon selulernya sudah tak aktif.

Mertua AP lalu ke rumah menantunya itu dan menemukannya di sana. Ketika ditanya, AP mengaku tak diapa-apakan oleh BFS. Polisi yang ikut bersama mertua AP lalu memeriksa sprei dan menemukan adanya cairan hasil berhubungan badan. Dari temuan itulah, AP mengaku telah dipaksa berhubungan badan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.