Sukses

Wajah Masam Gubernur Sumsel Lihat Venue Asian Games yang Dirusak Suporter Sriwijaya FC

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menyatakan ulah suporter Sriwijaya FC yang merusak venue Asian Games 2018 mempermalukan Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Sesudah insiden perusakan kursi penonton yang dilakukan suporter Sriwijaya Football Club (Sriwijaya FC) di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Komplek Jakabaring Sport City (JSC), Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin memutuskan menutup lokasi venue Asian Games 2018 itu untuk umum.

"JSC Palembang akan kita tutup untuk umum, apalagi hari libur ramai warga ke sini untuk piknik. Nanti diatur kapan mulainya," ujarnya kepada Liputan6.com, usai memantau Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Senin, 23 Juli 2018.

Meskipun disterilisasi, kawasan JSC Palembang tetap bisa digunakan untuk perbaikan dan persiapan fasilitas jelang Asian Games 2018. Sterilisasi venue Asian Games juga turut diaminkan oleh pihak Inasgoc.

Terkait perusakan kursi penonton di stadion, Alex Noerdin langsung berang dan merasa dipermalukan oleh ulah mereka yang mengaku suporter Sriwijaya FC tersebut. Terlebih Asian Games 2018 tinggal 25 hari lagi, tapi gelanggang yang sedianya dipakai malah disalahgunakan mereka yang diberi kesempatan menggunakan fasilitas itu.

"Secara keseluruhan tidak mengganggu persiapan (Asian Games), tapi mengganggu perasaan, memalukan Sumsel," katanya.

Alex Noerdin menyebut tindakan anarkistis oleh pihak yang mengaku suporter Sriwijaya FC bukan yang pertama kali. Namun, perusakan kursi stadion jelang Asian Games merupakan ulah puncak mereka. Sebelumnya, Laskar Wong Kito mendapat sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). 

"Harus pisahkan hasil pertandingan dengan perusakan stadion, itu hal berbeda. Sriwijaya FC sudah ratusan juta bayar sanksi karena petasan dan lainnya," ujarnya.

Ia berharap para suporter yang tidak suportif itu tak lagi berulah. Ia meminta mereka yang bertindak kriminal dihukum sesuai undang-undang. Ia juga menanggapi dingin isu kerusuhan sebagai bentuk protes suporter terhadap manajemen Sriwijaya FC.

"Saya tidak mau suuzon, menduga siapa aktornya, tapi yang jelas jika memang itu ada, saya minta setop. Kita fokus Asian Games," kata Alex.

Terkait perbaikan fasilitas Stadion Gelora Sriwijaya, ia memastikan akan rampung dalam satu minggu terakhir. Proses perbaikan itu dibantu oleh anggota TNI Kodam II/SWJ yang diapresiasi Pemprov Sumsel.

"Kita akan ganti mana yang tidak bisa diperbaiki, untuk warnanya yang nanti lain, akan disesuaikan. Stadion ini harus steril, rumputnya juga harus diistirahatkan," katanya.

Stadion Gelora Sriwijaya JSC Palembang akan digunakan untuk cabang olahraga (cabor) sepak bola wanita.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sanksi Sriwijaya FC

Dia juga meminta kepada para pengurus suporter Sriwijaya FC, untuk menyeleksi anggotanya yang bertindak anarkistis. Untuk jadwal pertandingan tim Laskar Wong Kito, Alex Noerdin menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen Sriwijaya FC.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adi Negara mengatakan, sudah empat orang ditetapkan sebagai  perusakan dan masih dikembangkan. Walau ini kasus pertama, mereka akan memproses dan memastikan stadion bola tidak lagi digunakan.

"Keamanan venue sudah disiapkan di 10 venue dan 12 cabor. Ada 6.990 personel gabungan, 900 dari TNI dan di-back up juga oleh tim Mabes Polri," ungkapnya.

Sejauh ini, aksi perusakan kursi penonton ditengarai karena kekecewaan akan kekalahan tim Sriwijaya FC melawan Arema FC, pada Sabtu, 21 Juli 2018, di laga Gojek Liga 1 bersama Bukalapak.

Penangkapan empat tersangka tersebut dilakukan tanpa laporan. Tersangka bisa terjerat Pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. Tindakan ini masuk dalam perusakan aset negara secara beramai-ramai.

"Suporter tidak bisa dibekukan karena hak mereka untuk mendukung tim. Memang ada yang fanatik dan mudah terprovokasi yang berusia belia. Yang jelas, tidak diizinkan tanding disini, karena otoritas keamanan ada di saya," ucapnya.

Aksi anarkis oknum yang mengatasnamakan suporter ini, telah merusak sebanyak 711 kursi penonton. Terdiri dari 509 kursi di Tribun Utara dan 202 kursi di Tribun Selatan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.