Sukses

Erupsi Gunung Merapi Terbangkan Abu Material Lama

Abu vulkanik itu merupakan material lama yang terbawa erupsi. Pendakian Gunung Merapi sementara hanya boleh sampai Pasar Bubrah.

Liputan6.com, Bandung - Hingga saat ini, status aktivitas Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih dinyatakan dalam tingkat normal. Sudah mereda, masyarakat diimbau untuk tetap tenang.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menjelaskan, aktivitas freatik terjadi karena tekanan gas dan uap tidak terkait dengan aktivitas magmatik. Karena itu, erupsi yang dikeluarkan berwarna putih.

"Ada sedikit abu yang dibawa saat erupsi sampai ke arah selatan Yogyakarta. Abu vulkanik itu merupakan material lama yang terbawa erupsi," ucap Kasbani di Bandung, Jumat (11/5/2018).

Terkait kegiatan pendakian, PVMBG merekomendasikan hanya sampai di Pasar Bubrah, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

Kondisi morfologi puncak Gunung Merapi saat ini rawan terjadi longsor, sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan para pendaki.

“Walau status normal, rekomendasi kita sampai di Pasar Bubrah atau 2 kilometer dari puncak tidak boleh ada aktivitas pendakian,” tegasnya.

Kasbani menambahkan, erupsi freatik di Gunung Merapi terjadi pada 2014 lalu. "Letusan terakhir 2014 sama dengan kejadian sekarang ini hanya sesaat. Itu karena di bawah kantong magma masih belum penuh," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Suhu Panas Kawah Menurun

Pasca-erupsi, aktivitas kegempaan yang terekam di Gunung Merapi tidak mengalami perubahan dan suhu kawah mengalami penurunan.

"Kegempaan yang terjadi tidak menunjukkan peningkatan tekanan dalam magma. Temperatur kawah dua jam sebelum terjadi erupsi ada peningkatan itu pun sudah menurun kembali. Dua jam sebelum erupsi meningkat di atas 150 °C. Siang ini menurun sekitar 50 °C," papar Kasbani.

Berdasarkan pengamatan visual, kata dia, erupsi Gunung Merapi terjadi pada pukul 07.40 WIB pagi tadi diawali dengan suara gemuruh kecil. Getaran sempat terasa di seputar Pos Pengamatan Guning Merapi Babadan dengan durasi selama 10 menit.

Sementara itu, ketinggian kolom erupsi mencapai 5,5 kilometer di atas puncak. Terjadi hujan abu dan pasir tipis di sekitar Pos Pengamatan Merapi Kaliurang.

"Erupsi berlangsung satu kali. Freatik ini terjadi tiba-tiba atau sesaat dan biasanya tidak ada susulan," ungkapnya.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.