Sukses

Yogyakarta Jadi Pasar Potensial, Ini Alasan Nokia

Nokia bangkit dari mati suri. Yogyakarta menjadi salah satu sasarannya untuk bernostalgia sekaligus memperkenalkan produk yang lebih canggih.

Liputan6.com, Yogyakarta - Ponsel Nokia Android 8.1 Oreo menyadari Yogyakarta sebagai salah satu dari lima pasar potensial di Indonesia. Produk dari Finlandia ini mulai bangun dari mati suri dengan mengusung Android untuk mendekatkan konsumen.

Peluncuran Nokia versi Android memilih Yogyakarta sebagai lokasi. Sebelumnya, beragam seri Nokia terbaru sudah diperkenalkan di Bandung.

"Kondisi demografis Yogyakarta sebagian besar anak muda yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa. Jadi ini pasar potensial untuk kami," ujar Miranda Waroka, Head of Marketing HMD Indonedia, dalam jumpa pers di Yogyakarta, Kamis (12/4/2018).

Ia menilai, pasar anak muda sesuai dengan segmentasi Nokia yang berada di kisaran 20-44 tahun. Orang di usia itu sudah mampu memilih ponsel yang diinginkannya dan selalu tertarik dengan perubahan.

HMD Indonesia sebagai pemegang lisensi eksklusif Nokia menetapkan penjualan awal terpusat di Pulau Jawa. Selain Yogyakarta, kota yang menjadi sasaran produk ini, meliputi, Jabodetabek, Bandung, Semarang, dan Surabaya.

"Setelah ini kami akan menyasar ke Sumatera," kata Miranda.

Penjualan tertinggi Nokia masih didominasi oleh Jabodetabek berkisar 30-40 persen. Secara umum penjualan Nokia Android di skala retail 80 persen dan sisanya online.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengajak Bernostalgia dengan Produk yang Lebih Canggih

Kehadiran Nokia Android 8.1 Oreo di Indonesia memiliki dua tujuan. Pertama, mengingatkan kembali generasi yang pernah menggunakan produk ini pada waktu ponsel pertama kali booming. Kedua, mengenalkan produk nostalgia dalam bentuk yang modern kepada generasi milenial.

Miranda mengatakan ada tiga janji Nokia kepada penggunanya, yakni mudah dioperasikan, menyelesaikan tantangan hidup, serta integritas, kualitas, dan keamanan produk.

Nokia sengaja memakai operating system (OS) Oreo karena memiliki sejumlah kelebihan yang sejalan dengan prinsip kemudahan.

Oreo memungkinkan Android menampilkan mode picture in picture, sehingga bisa muncul dua aplikasi sekaligus dalam satu layar. Sistem ini juga memungkinkan beberapa aplikasi Android diuji coba via Google tanpa terlebih dulu mengunduh.

Kecepatan akses juga dua kali lipat ketimbang sistem sebelumnya dan baterai lebih irit.

 

3 dari 3 halaman

Pilih Sesuai Kondisi Kantong dan Kebutuhan

Nokia menghadirkan sejumlah Android Oreo yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Nokia 2 mengedepankan keunggulan baterai yang bisa bertahan sampai dua hari. Produk ini dibanderol dengan harga tidak lebih dari Rp 1,3 juta.

Nokia 3 ditujukan bagi konsumen yang gemar swafoto. Kamera depan dan belakang 8 MP dengan wide angle yang memungkinkan mengambil gambar lebih luas. Produk ini bisa dimiliki dengan harga kurang dari Rp 1,7 juta.

Nokia 5 memiliki desain yang cerdas dan ramping sehingga pas di tangan. Kekuatan dan integritas menjadi keunggulan produk yang dijual tidak lebih dari Rp 2,6 juta ini.

Nokia 6 menjadi produk yang unggul di performa. Namun dari segi harga jauh di bawah harga ponsel merek lain yang memiliki spesifikasi serupa. Tidak lebih dari Rp 2,9 juta, konsumen sudah memiliki ponsel dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 430, RAM 3 GB, memori internal 32 GB, audio Dolby Atmos, dan sebagainya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.