Sukses

Masuk Tol Cipali Jelang Natal, Pengendara Sempat Antre 3 Jam

Antrean panjang tetap terlihat, meski pola transaksi di Tol Cipali kini sudah menggunakan uang elektronik.

Liputan6.com, Sukabumi - Sejumlah kendaraan terus memadati Tol Cipali saat memasuki libur Natal akhir pekan ini. Sejak Kamis dini hari tadi, antrean kendaraan mulai terlihat di Gerbang Tol (GT) Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.

Para pengendara yang hendak pulang kampung maupun berlibur ke arah Jawa Tengah terpaksa mengantre sampai tiga jam untuk masuk dan bertransaksi di GT Palimanan. Bahkan, antrean pada Jumat (22/12/2017), tercatat mencapai 4 kilometer.

Kendaraan mulai memadati ruas Tol Palimanan dari KM 185 menuju ke gerbang tol 187. Meski sudah menggunakan e-toll, antrean transaksi pengendara tetap panjang.

Antrean itu mulai mengurai jelang siang hari. Suasana di Tol Palimanan kembali lengang. Namun, kepadatan arus kendaraan diperkirakan kembali meningkat pada sore hari nanti.

Pantauan di lokasi, kepadatan diduga karena kendaraan masih didominasi kendaraan pribadi, bus dan truk. "Saya sudah lebih dari tiga jam antre bayar tol," kata Ade, salah seorang warga pengguna Tol Cipali.

Antrean tersebut disinyalir karena lambatnya proses transaksi. Pengendara dinilai kurang mempersiapkan uang elektroniknya untuk bertransaksi. Hal itu terlihat dari antrean pengendara yang baru mengisi saldo uang elektronik di loket yang sudah disediakan sepanjang Cipali.

"Kalau saya, e-Money sudah siap. Mungkin pengendara lain yang baru masuk tol atau lupa isi saldo," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jurus Hadapi Macet

Diprediksi, lalu lintas selama libur Natal dan tahun baru 2018 naik 10 persen. "Puncaknya diprediksi ada 62.112 kendaraan," kata General Manajer PT LMS, Suyitno di Cirebon.

Dia mengaku akan melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi kepadatan tersebut. Hal itu meliputi penyiapan pembukaan gardu tol berkapasitas maksimal 25 gardu dan penyediaan gardu bagi transaksi bersaldo kurang di lajur paling kiri di Gardu K 33.

Pengelola Tol Cipali juga menjual uang elektronik dan isi ulang di gerbang tol serta rest area bekerja sama dengan perbankan. Jika macet tidak terkendali, Suyitno akan menyiapkan lajur contraflow dan satu arah hasil koordinasi dengan polisi.

"Semua pekerjaan di jalur pada tanggal 23 Desember 2017 sampai dengan 2 Januari 2018 akan dihentikan," ujar dia.

Pada kesempatan tersebut, Cipali sudah menyiapkan tambahan tempat parkir di KM 153A/155B apabila diperlukan. Selain itu, pihaknya akan membuat pos pengamanan bekerja sama dengan polisi wilayah, PJR, Dishub, dan Basarnas.

"Kami juga menambah personel pendukung dan satgas darurat," kata dia.

Sahabat Liputan6, sekiranya Anda mempunyai informasi, baik berupa teks, audio, maupun video terkait kemacetan saat mudik Natal dan tahun baru, silakan kirim ke redaksi@liputan6.com.

 

3 dari 3 halaman

Libur Natal, Pintu Tol Brebes Timur Bakal Macet?

Sebelumnya, Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono, mengatakan penumpukan kendaraan akan terjadi di pintu tol Brebes Timur (Brexit). Pasalnya, tol darurat Brebes-Gringsing tidak digunakan seperti saat mudik Lebaran 2017 lalu.

"Jadi tol darurat tidak digunakan. Kemungkinan kepadatan lalu lintas terjadi ya di situ (Brexit)," ucap Condro Kirono di Brebes, Jateng, Kamis 21 Desember 2017.

Ia menjelaskan, alasan tidak dipakainya tol darurat itu karena untuk mengejar target pengerjaan tol yang diperkirakan rampung sebelum Lebaran 2018.

Untuk mengantisipasi kemacetan parah di tol, Polda Jateng akan memberlakukan rekayasa lalu lintas model keran, yakni dengan mengeluarkan kendaraan di gerbang tol sebelum Brebes Timur.

"Rekayasanya nanti kala macet sepanjang 1 kilometer terjadi di Brexit, kami akan keluarkan di pintu tol Palimanan Jawa Barat, seperti model keran," kata dia.

Untuk kelancaran di sekitar pintu tol Brebes Timur ini, dia melanjutkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat terkait rekayasa lalu lintas itu.

"Karena rekayasa ini melibatkan lintas provinsi, kami akan berkoordinasi dengan Jabar. Jika macet di Brexit, kami segera koordinasi untuk dikeluarkan di wilayah Jabar," Condro memaparkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.