Sukses

Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran di Pasar Atas Bukittinggi

Rencananya, pengusutan kebakaran Pasar Atas Bukittinggi akan melibatkan Tim Labfor Polda Sumbar.

Liputan6.com, Bukittinggi - Penyebab kebakaran yang menghanguskan ratusan kios di Pasar Atas Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), akhirnya terungkap. Dugaan awal, kebakaran di pasar wisata, pada Senin pagi, 30 Oktober 2017, itu akibat hubungan pendek arus listrik di salah satu toko.

Menurut Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bukittinggi, AKBP Arly Jembar Jumhana, kebakaran pertama kali diketahui oleh petugas ronda malam Pasar Atas pada Senin subuh sekitar pukul 05.30 WIB. Adapun upaya menjinakkan kobaran api oleh petugas pemadam kebakaran baru tuntas pada Senin siang sekitar pukul 11.00 WIB.

Para saksi melihat percikan di trafo salah satu toko di Blok C. "Kemudian api merambat lewat kabel hingga akhirnya membakar dan meledakkan gardu di blok tersebut," ucap Kapolres Bukittinggi, kepada Antara, yang dikutip Liputan6.com, Selasa (31/10/2017).

Arly menjelaskan, para saksi mencoba memadamkan api di Blok C. Namun, mereka tidak mampu mengatasi api yang merambat melalui kabel hingga masuk ke Blok B, membakar gardu di Blok B dan terjadi kebakaran yang lebih besar.

"Ada 10 saksi yang dimintai keterangan. Kesimpulan kami sementara kebakaran terjadi karena ledakan trafo di Blok C," Kapolres Bukittinggi menegaskan.

Adapun Polres Bukittinggi masih menggelar penyelidikan dengan Inafis setempat dibantu Inafis Payakumbuh, Padang Panjang, Agam, dan Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar. Rencananya, Selasa ini, pengusutan kebakaran Pasar Atas Bukittinggi dibantu Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumbar.

 

2 dari 2 halaman

Kerugian Kebakaran Ditaksir Rp 1,5 Triliun

Adapun kerugian akibat kebakaran pusat pertokoan Pasar Atas Kota Bukittinggi, Sumbar, ditaksir mencapai Rp 1,5 triliun. Kapolres Bukittinggi, AKBP Arly Jembar Jumhana mengatakan, kerugian merupakan hasil penghitungan kasar dari 794 kios yang ada di Pasar Atas.

"Dari pendataan, di lantai dua ada 354 kios semua sudah habis. Sisanya ada yang setengah terbakar dan ada yang akan terbakar. Analisis kami sementara kerugian mencapai Rp 1,5 triliun," ucap dia, dilansir Antara.

Sementara itu, Wali Kota setempat, M Ramlan Nurmatias, mengatakan, setelah kebakaran, pertokoan Pasar Atas akan ditutup karena kondisinya membahayakan bagi masyarakat.

"Tadi di lantai dua sudah ada balok yang retak lalu runtuh. Berbahaya bagi pedagang sehingga akan ditutup," katanya.

Rencananya, Selasa ini, pemerintah setempat akan mengundang para pedagang dalam pertemuan di Balai Kota Bukittinggi. Mereka akan membicarakan langkah selanjutnya terkait penanganan dari kebakaran Pasar Atas Bukittinggi.