Sukses

Nasib Pemuda Pembakar Rumah Orangtuanya di Trenggalek

Pemicu pemuda Trenggalek itu membakar rumah orangtuanya sepele, yaitu dilarang menggunting surat milik orangtua.

Liputan6.com, Trenggalek - Masyarakat Desa Kerjo, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, was-was Budiharto, si pembakar rumah orangtuanya, akan kambuh kembali. Untuk itu, warga meminta pemerintah desa (pemdes) setempat mengirimkannya ke poliklinik jiwa Puskesmas Karanganyar.

"Setelah kami amankan dan agar warga tidak was-was, Budi langsung kami rujuk ke Puskesmas Karangayar, Gandusari, Trenggalek tadi, agar mendapatkan perawatan kejiwaan yang memadai, infonya sekarang sudah mulai stabil," tutur Kepala Desa Kerjo, Rebo, Selasa, 12 September 2017.

Menurut Rebo, Budi mengalami gangguan jiwa sejak bercerai dengan istrinya sekitar 10 tahun lalu. Hal itu terungkap ketika pelaku kerap mengamuk dan merusak rumah orangtua maupun tetangganya.

"Sebelum membakar rumah itu dia sempat memecahkan kaca rumah yang ada di depan. Kemudian amukannya semakin menjadi-jadi hingga kebakaran itu," dia menjelaskan.

Sementara itu, Yahdi, ayah Budi, menambahkan, aksi pembakaran rumah yang dilakukan anaknya dipicu oleh hal sepele. Menurut dia, saat itu ia sempat menegur Budi agar tidak menggunting surat-surat penting miliknya.

"Saya sempat bilang, 'Lho, lho, lho, jangan itu yang digunting, yang ini saja.' Hanya begitu dia sudah marah dan langsung mengusir saya. Memang dari dulu dia sangat sensitif," kata Yahdi.

Pelaku pembakar rumah orangtua dititipkan ke poli jiwa Trenggalek. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Yahdi menjelaskan, kebakaran rumahnya terjadi saat ia tidak berada di rumah karena harus ke kandang ternak untuk melakukan pembenahan, sedangkan istrinya tengah mencari rumput.

"Sebelumnya, waktu dia mengamuk di dalam rumah, suaranya sudah enggak karuan, kemudian tiba-tiba sudah muncul api besar," ujar Yahdi.

Setelah membakar, Budi langsung duduk santai di ruang samping rumah. Ketika ada yang menanyakan mengenai alasan membakar rumah, dia mengaku tidak membakarnya. Sebab, kebakaran itu terjadi karena korsleting.

Akibat kebakaran tersebut, sebagian besar rumah korban hangus dan hanya tersisa ruang tamu dan satu kamar. Untuk sementara Yahdi dan istrinya mengungsi ke rumah saudara karena masih terguncang.

Simak video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pria Pengidap Gangguan Jiwa Spontan Bakar Rumah Orangtua

Diduga gangguan jiwanya kambuh, seorang warga Trenggalek, Jawa Timur, membakar rumah orangtuanya. Peristiwa kebakaran terjadi di rumah milik Yahdi, warga Dusun Krandon, Desa Kerjo, Kecamatan Karangan, Trenggalek, sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu, 10 September 2017.

"Pelaku pembakaran ini adalah Budiharto, usianya sekitar 35 tahun. Dia adalah anak pemilik rumah dan sudah lama mengalami gangguan jiwa," kata Kepala Desa Kerjo, Rebo.

Kata Rebo, kejadian berawal sekitar pukul 16.30 WIB, ketika gangguan jiwa yang diidap pelaku kambuh. Secara spontan, Budiharto mengambil bahan bakar dari sepeda motor di rumahnya. Ia langsung menyiramkan bahan bakar tersebut ke dalam rumah dan menyulutnya dengan api.

"Warga yang ada di sekitar rumah korban tahu setelah api tersebut membesar dan membakar rumah, kemudian langsung gotong royong melakukan pemadaman," katanya.

Karena kobaran begitu besar, api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 18.30 WIB. Akibat kebakaran tersebut seluruh rumah Yahdi nyaris habis dan tidak dapat ditempati kembali, karena hanya tersisa beberapa bagian.

"Tadi Mbah Yahdi sempat syok dan dilarikan ke puskesmas, tapi sekarang sudah boleh pulang. Dan sementara, mengungsi ke rumah saudaranya, sekitar 100 meter dari rumahnya," ucapnya.

Sementara itu, Budiharto langsung diamankan warga. Ia bakal kembali dibawa ke rumah sakit jiwa guna penanganan lebih lanjut.

"Alhamdulillah tadi saya sempat komunikasi dengan pelaku dan sudah relatif stabil. Tadinya mau dievakuasi ke poli jiwa RSUD dr Soedomo Trenggalek, tapi ruangannya penuh, sehingga ini nanti akan disuntik penenang," ujar Rebo.

Kerugian akibat peristiwa kebakaran tersebut diperkirakan mencapai lebih dari Rp 100 juta. Rencananya, warga sekitar pada Senin besok akan bergotong royong membersihkan lokasi kebakaran dan membuat tempat penampungan sementara untuk penghuni rumah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.