Sukses

Arca Tanpa Kepala di Candi Muarojambi Dipindah ke Eropa

Arca tanpa kepala itu merupakan Arca Prajnaparamitha yang dianggap sebagai salah satu arca terindah.

Liputan6.com, Jambi - Satu arca paling bersejarah yang ada di situs Candi Muarojambi, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, tengah dalam perjalanan ke Eropa. Tepatnya ke Brussel, Belgia.

Pemindahan arca yang biasa disebut Prajnaparamitha ini ternyata bukan untuk selamanya. Arca tanpa kepala itu akan dipamerkan dalam ajang Europalia Art Festival pada 10 Oktober 2017 mendatang yang bertajuk 'Archipel' di Museum La Boverie, Liege, Belgia.

Kasi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi, Rusmeijani Setyorini mengatakan, wacana untuk menampilkan arca Prajnaparamitha itu sudah muncul sejak awal 2017 lalu.

"Berdasarkan perjanjian kerjasama Belgia dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Arca ini bisa dipamerkan di Belgia," ujar perempuan yang akrab disapa Rini saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (3/8/2017).

Menurut dia, setelah mendapat kepastian dari pihak kementrian, arca Prajnaparamitha yang disimpan di gedung koleksi Cagar Budaya Candi Muarojambi langsung dikemas pada Sabtu, 29 Juli 2017 lalu.

Selain arca Prajnaparamitha, kata Rini, arca lain dari Jambi yang pernah dipamerkan di Eropa adalah arca Dwarapala.

Oleh petugas BPCB Jambi, arca yang disebut memiliki banyak persamaan dengan arca Prajnaparamitha yang ditemukan di reruntuhan Cungkup Putri, Candi Singasari, Malang, Jawa Timur itu dipersiapkan dengan hati-hati.

Hal itu untuk menghindari kerusakan pada bagian arca karena menempuh perjalanan jauh ke benua biru Eropa meninggalkan tanah 'Swarnabhumi' Indonesia.

Sejumlah petugas mempersiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk pengepakan arca ke dalam boks dengan standar keamanan tinggi. Setelah pengepakan dalam boks, arca kemudian dipindah ke kendaraan ekspedisi pengiriman barang dengan mengunakan forklift.

"Arca Prajnaparamitha pada hari itu juga langsung dikirim ke Museum Nasional Jakarta, sebelum diberangkatkan ke Belgia," ucap Rini.

Ia berharap dengan dipamerkannya Arca Prajnaparamitha di ajang Europalia Art Festival bisa lebih memperkenalkan ragam budaya Indonesia kepada masyarakat dunia, khususnya di Eropa.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sejarah Penemuan

Menurut laman resmi BPCB Jambi, Arca Prajnaparamitha ditemukan saat pemugaran Candi Gumpung yang terletak di komplek Candi Muarojambi oleh Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Sejarah dan Purbakala pada 1978. Arca tersebut dibuat dari bahan batu andesit.

Prajnaparamitha merupakan tokoh arca wanita yang dianggap sebagai penjelmaan Dewi Kebijaksanaan dalam agama Budha Tantrayana. Sayang, bentuk arca tersebut terlihat tidak utuh. Bagian kepala dan dua lengannya tidak ada.

Tangannya digambarkan dalam sikap Dharmmacakramudra yang berarti 'sedang memutar roda dharma'. Arca dewi duduk di atas lapik yang tertutup dengan kain panjangnya. Sikap kakinya Padmasana yaitu kaki disilangkan sehingga telapak kaki kiri dan kanan terletak di atas kedua paha.

Gaya seni arca ini mirip dengan arca Prajnaparamitha dari Candi Singasari di Jawa Timur yang dianggap sebagai arca terindah sehingga arca ini kemungkinan berasal dari periode yang sama yaitu sekitar abad-13 Masehi.

Hal itu berdasarkan catatan Sulaeman (1983; 202) dan Shuhaimi (Nik Hasan 1984; 352) berpendapat bahwa penggambaran arca Prajnaparamitha dari Muarojambi mirip dengan arca Prajnaparamitha dari Singasari.

Jika dilihat dari perhiasan, pakaian dan juga munculnya setangkai padma di sisi badan arca mencirikan bahwa arca Prajnaparamitha di Candi Muarojambi dapat dimasukkan dalam kelompok arca-arca yang bergaya seni Jawa Timur yaitu masa Kerajaan Singasari.

Sebelum melakukan perjalanan panjang ke Eropa, selama ini arca tersebut disimpan dan dapat dilihat pengunjung yang datang ke kawasan percandian Muarojambi di gedung Pusat Informasi Kawasan Percandian Muarajombi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.