Sukses

Buntut Kerusuhan Lapas Bentiring Bengkulu, 2 Napi Jadi Korban

Banyak korban berjatuhan akibat kerusuhan Lapas Bentiring ini, namun hanya dua narapidana yang mengalami luka cukup serius.

Liputan6.com, Bengkulu - Sebanyak dua orang narapidana Lembaga Pemasyarakatan Bentiring, Kota Bengkulu, menjadi korban penikaman saat terjadi kerusuhan lapas pada Kamis sore. Keduanya harus mendapatkan perawatan secara serius karena tikaman benda tajam itu mengenai daerah vital seputar leher dan kepala.

Mereka adalah Zulkarnain alias Adul bin Zuhri yang mengalami luka tusuk pada dada, narapidana kasus narkoba yang divonis enam tahun penjara dan Adi Saputra, juga narapidana kasus narkoba yang menderita luka tusuk pada bagian kepala.

Beberapa orang narapidana lain juga mengalami luka ringan dalam kerusuhan lapas ini, tetapi tidak terlalu membahayakan.

"Terjadi saling serang antarnarapidana blok pidum (pidana umum) dan narkoba, kami mengamankan dan memeriksa para napi yang diduga menjadi pemicu kerusuhan dan pelaku penikaman, serta satu orang saksi," kata Kapolres Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta di LP Bentiring, Kamis, 4 Mei 2017.

Indra mengatakan, pihaknya memeriksa dua narapidana yang diduga menjadi pemicu keributan, yaitu Romansyah alias Roman bin Nang Romi Narapidana kasus tindak pidana umum dengan hukuman satu tahun 3 bulan penjara dan Merli Ali bin Ibrahim, juga narapidana tindak pidana umum.  

Dua narapidana lain yang diperiksa dalam kerusuhan Lapas Bentiring ini, yaitu Yendri, narapidana kasus tindak pidana umum yang diduga sebagai pelaku penikaman terhadap korban Adi Saputra dan Andi Wijaya, narapidana kasus narkoba yang diperiksa sebagai orang yang mengetahui kejadian tersebut atau saksi kejadian.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pasukan Gabungan Disiagakan

Pasukan gabungan Satuan Brimob lengkap dengan dua unit kendaraan Barracuda bersama anjing pelacak disiagakan di kawasan Lapas Bentiring, Kota Bengkulu, usai kerusuhan yang pecah pada Kamis sore. Untuk pengamanan di dalam blok LP, aparat kepolisian juga menyiagakan tiga pleton Satuan Shabara gabungan Polda bersama Polres Bengkulu.

Pengamanan berlapis ini juga dibantu satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) TNI Angkatan Darat di jajaran Korem 041 Garuda Emas dan personel intel serta jajaran Kodim 0407 dan Koramil wilayah Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Komando pengamanan dipegang kapolres setempat dan Komandan Kodim Bengkulu.

Tampak Kapolda Bengkulu yang baru saja bertugas Brigjen Pol Coki Manurung bersama Kepala Kanwil Depkum HAM Liberty Sitinjak menggelar rapat koordinasi di ruang Kepala LP Bentiring.

Kapolres Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta mengatakan, pengamanan berlapis sengaja diberlakukan karena sudah menjadi prosedur standar jika terjadi keributan dan untuk mengantisipasi jangan sampai peristiwa ini meluas.

Pihaknya juga menjamin, seluruh personil yang masuk ke dalam blok ditempatkan di setiap lorong tanpa senjata api. Hanya berbekal tameng dan peralatan pengamanan standar kepolisian.

"Kondisi sekarang sudah berangsur kondusif. Tetapi pengamanan secara ketat masih diberlakukan, kita tidak mau kecolongan," ujar Kapolres Bengkulu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.