Sukses

Ciuman Pipi Terakhir Korban Tarikan "Raja Buaya Putih"

Raja Buaya Putih diyakini tinggal di sungai keramat yang menjadi tempat tenggelamnya seorang anak.

Liputan6.com, Makassar - Jasad Irfan, korban tenggelam di Sungai Tallo, akhirnya muncul ke permukaan dan ditemukan Tim SAR Kota Makassar sekitar pukul 02.30 Wita. Bocah berusia 8 tahun itu diyakini menjadi korban penguasa sungai keramat, Karaeng Sinri Jala, sang raja buaya putih.

"Dia sudah meninggal dunia," kata Firman, bapak kandung Irfan, Selasa (15/11/2016).

Tak hanya cara konvensional, keluarga juga menggelar ritual adat untuk membantu penemuan Irfan. Ritual itu dilakukan dengan menabur sesajen berupa bunga dan telur serta menabuh gendang tradisional Suku Bugis Makassar di pinggir Sungai Tallo.

Menurut Firman, jarang ada yang hidup jika sudah tenggelam di Sungai Tallo. Ia ingat betul pesan sang nenek soal itu.

"Paling tidak ucapkan salam sama beliau, Karaeng Sinri Jala, karena di sungai itu beliaulah penguasanya. Jasad Karaeng Sinri Jala di zaman Belanda dulu dipotong-potong setelah ditangkap dan kemudian dibuang ke Sungai Tallo itu," tutur Firman.

Firman menuturkan, peristiwa itu bermula saat anaknya meminta izin kepada ibunya untuk pergi membeli stiker bersama teman-temannya. Di tengah perjalanan, sang anak tak langsung pulang, tetapi malah pergi berenang dengan temannya di Sungai Tallo. Ia mendapat kabar itu sesaat setelah pulang menjemput adik Irfan.

"Sudah takdir, Pak. Kemarin memang anak saya sudah kasih tanda-tanda di mana ia selalu berpamitan kepada ibunya dan adiknya dengan mencium pipi ibu dan adiknya setelah itu pergi bermain. Sorenya, dia sudah dikabarkan hilang di Sungai Tallo," kata Firman.

Kapolsek Tallo Makassar Kompol Henki Ismanto‎ mengungkapkan, pihaknya mendapatkan informasi tenggelamnya seorang anak dari Ketua RT 9 RW 3 di sekitar Sungai Tallo. Informasi itu selanjutnya ditindaklanjuti dengan pencarian.

Sebelum itu, teman korban yang bernama Raka (8) mengatakan insiden itu berawal saat ia sedang makan di atas rumahnya yang terletak tepat di pinggir Sungai Tallo. Tiba-tiba, ia mendengar ada suara minta tolong dari bawah rumahnya.

"Saksi pergi ke belakang rumah dan melihat korban sedang tenggelam dan meminta tolong sehingga saksi mencoba dan melompat ke dalam sungai untuk menolong dan sempat meraih tangan korban," ucap Henki.

Namun, saksi merasa ada yang menarik kakinya sehingga ia melepas tangan korban dan berenang ke pinggir sungai. Saat sampai di pinggir sungai, Raka sudah tidak melihat korban hingga akhirnya ditemukan tewas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.