Sukses

Polisi Bone Sebar Mata-Mata ke Hutan

Mata-mata itu disebar di empat kawasan yang rawan kebakaran.

Liputan6.com, Bone - Cuaca terik yang berlangsung di beberapa daerah di Sulsel, termasuk di Kabupaten Bone, membuat aparat kepolisian terus berjaga-jaga dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan.

Kapolres Bone AKBP Raspani mengatakan saat ini pihaknya terus mengawasi beberapa titik lahan hutan yang ada di Kabupaten Bone selama musim kemarau ini.

"Beberapa personel setiap jajaran Polres Bone telah saya perintahkan untuk menyebar memantau kondisi lahan hutan yang ada di wilayah hukum jajaran polsek masing-masing," kata Raspani via telepon, Minggu, 14 Agustus 2016.

Personel yang bertugas memantau kondisi hutan itu, kata Raspani, wajib membuat laporan harian mengenai kondisi setiap saat hutan yang diawasi. "Mereka terus melaporkan setiap saat kondisi hutan dalam wilayahnya masing-masing," ujar Raspani.

Raspani mengungkapkan, luas lahan yang tersebar di Kabupaten Bone mencapai 145.053 hektare yang terdiri dari hutan lindung seluas 30.292 hektare, hutan produksi seluas 19.605 hektare, hutan produksi terbatas seluas 91.161 hektare, hutan konservasi seluas 1.675 hektare dan hutan mangrove seluas 2.320 hektare.

"Saat ini belum ada tanda-tanda titik api pada lahan hutan masing-masing," ucap Raspani.

Meski demikian, Raspani menyebutkan empat lahan hutan yang berpotensi rawan kebakaran di Kabupaten Bone, yakni hutan atau lahan yang terdapat di Kecamatan Bontocani, Kecamatan Ponre, Kecamatan Sibulue, dan Kecamatan Barebbo.

Untuk mengantisipasi hal itu, polisi berkoordinasi dan memonitor bersama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bone, dalam hal ini Dinas Kehutanan Kabupaten Bone serta jajaran Kodim 1407 Kabupaten Bone, untuk menentukan titik rawan kebakaran.

"Di samping itu, kita juga meningkatkan sosialisasi kepada warga di sekitar hutan lindung serta membuat SOP penanggulangan kebakaran hutan sacara terpadu dengan mengerahkan Babinkamtibmas, Babinsa, lurah/kades, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan masyarakat," tutur Raspani.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini