Sukses

11 Juta Keturunan Melanesia Tersebar di Indonesia Timur

Perwakilan lima provinsi di Indonesia Timur turut KTT perkumpulan negara Melanesia di Solomon.

Liputan6.com, Ternate - Pertemuan organisasi perkumpulan Negara Melanesia dengan Forum Pengembangan Kepulauan Pasifik keempat telah dibuka hari ini di ibu kota Kepulauan Solomon, Honiara. Perwakilan lima provinsi di Indonesia turut dalam agenda ini.

Melanesia dalam bahasa Yunani, yakni melas berarti hitam dan nesos berarti kepulauan.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara Kepulauan ini dalam rangka membangun keamanan regional Negara Kepulauan dan memperkuat hubungan antara Pemerintah Indonesia dengan anggota KTT Melanesia. KTT akan berlangsung hingga 14 Juli 2016.

Wakil Gubernur Malut, HM Natsir Thaib yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan, kelima provinsi yang dilibatkan dalam kegiatan KTT tersebut adalah Provinsi Maluku Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, dan Papua Barat.

Menurut Natsir, keikutsertaan kelima provinsi ini karena terkait adanya 11 juta masyarakat di kelima wilayah tersebut yang merupakan keturunan Melanesia.

"Sehingga menjadi prioritas bagi negara kepulauan dalam menghadirkan kepala daerah/wakil kepala daerah pada kegiatan itu," kata Natsir kepada Liputan6.com melalui telepon, Rabu (13/7/2016).

Menurut dia, maksud diikutsertakan lima provinsi ini dalam rangka memperkuat hubungan antara Pemerintah Indonesia dengan anggota KTT Melanesia. Baik melalui kerjasama bidang kebudayaan, pembangunan ekonomi, dan keamanan regional.

Dia menambahkan, Indonesia berkomitmen untuk terus mempromosikan kerjasama yang erat dan kongkret dalam menggali potensi dan mengatasi masalah pembangunan.

"Fokus bangsa Indonesia terkadap kawasan pasifik juga tercermin dari sejumlah kunjungan Presiden Joko Widodo ke Papua," tutur dia.

Natsir menegaskan, masalah diplomasi ini menjadi penting dan harus agresif menjelaskan kepada negara di kawasan tersebut, tentang kondisi dan situasi negara-negara saat ini.

Wagub Malut berangkat dari Ternate menuju Jakarta pada Selasa 12 Juli 2016, dan sore harinya langsung ke Kepulauan Salomon melalui Singapura dan Australia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini