Sukses

Ini Amalan di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan yang Biasa Dilakukan Oleh Rasulullah

Tiga amalan di 10 hari terakhir bulan Ramadan yang bisa kamu terapkan.

Liputan6.com, Jakarta Amalan di 10 hari terakhir bulan Ramadan kerap kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Pada masa ini, Allah SWT akan membebaskan hama-Nya yang berpuasa dari segala dosa dan terbebas dari siksa api neraka. Di 10 makam terakhir inilah waktu turunnya malam lailatul qadar, malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. 

Lailatul qadar merupakan malam yang mulia, yang apabila diraih akan menetapkan masa depan umat manuisa. Pada mala mini, para malaikat turun ke bumi untuk membawa ketenangan dan kedamaian. Ya, pada momen ini banyak umat Islam di seluruh dunia yang saat ini sedang mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk mendapatkan malam istimewa ini.

Nah, di saat momen ini Nabi Muhammad SAW pun mempunyai kebiasaan-kebiasaan tertentu yang bisa menjadi tauladan bagi kita semua.

Berikut ini amalan di 10 terakhir bulan Ramadan yang bisa kamu laksanakan. Liputan6.com, Rabu (29/5/2019) telah merangkumnya dari berbagai sumber.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Tentang 10 Malam Terakhir Ramadan

Sepuluh malam terakhir merupakan puncak ibadah Ramadan. Pada mala mini, biasanya malam lailatul qadar datang dan Rasulullah pun semasa hidupnya memperbanyak ibadah di malam itu. Di dalam hadis riwayat ‘Aisyah dijelaskan, “Ketika memasuki sepuluh akhir Ramadan, Nabi fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah,” (HR Al-Bukhari).

Besarnya keutamaan ini, maka tak ada salahnya untuk memperbanyak ibadah di saat 10 hari terakhir Ramadan ini. Menurut Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Baari, ada tiga amalam di 10 terakhir bulan Ramadan yang bisa kamu lalukan. Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini amalan di 10 terakhir bulan Ramada yang bisa kamu terapkan. 

3 dari 5 halaman

Memperbanyak Sedekah

Sedekah berasal dari kata shadawa yang memiliki arti benar. Oleh karena itu, orang yang bersedekah merupakan orang yang benar pengakuan imannya. Sedangkan berdasarkan syariat, sedekah hampir mirip dengan infaq, yaitu mengeluarkan harta untuk kepentingan sesuatu. Di dalam penjelasan ini, sedekah lebih luas cakupannya karena tidak terbatas pada barang materi saja. Melainkan juga non-materi seperti amar ma’ruf nahi munkar.

Nah, dalam amalan di 10 terakhir bulan Ramadan, sedekah merupakan sebuah amalan yang utama. Mengapa? Karena keutamaan ini tidak hanya didapatkan bagi mereka yang sedang bersedekah saja. Melainkan juga dinikmati oleh orang yang menerimanya. Jelas, hal ini menggambarkan bahwa sedekah tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, namun juga mendekatkan hubungan kamu kepada sesama.

Oleh karena itu, tidak heran jika di hari-hari ini setiap orang berlomba-lomba untuk menghidangkan makanan dan minuman untuk sahur dan buka puasa, memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan memberikan sedekah untuk kegiatan keagamaan lainnya.

Disebgaian ulama juga menyebutkan bahwa keutamaan sedekah ini tidak hanya di 10 terakhir Ramadan saja. Melainkan pada keseluruhan setiap harinya, meskipun sedekah dengan nominal yang sedikit. Soalnya, hal yang lebih utama dari sedekah bukanlah jumlah nominalnya, melainkan keistiqamahannya.

4 dari 5 halaman

Memperbanyak Baca Alquran

Amalan di 10 terakhir bulan Ramadan yang bisa kamu lakukan juga adalah dengan membaca Alquran. Ya, seperti yang telah diketahui, kalau bulan inilah nuzulul quran diperingati. PEringatan seperti ini sangat disambut oleh umat Muslim untuk melakukan tadarus bersama, kajian Alquran, khataman bin-nadhar (khataman Alquran tanpa menggunakan mushaf yang biasa dilakukan oleh para huffadz).

Bagi Rasulullah, membaca Alquran merupakan upaya untuk berbincang dan berkomunikasi dengan Allah SWT. Selain itu, dengan membaca Alquran juga akan mendapatkan berbagai keistimewaan seperti hidup lebih bahagia, selamat dari hisab di hari mahsyar, mendapat rahmat Allah di hari pembalasan, dan mendapatkan petunjuk sehingga tidak akan tersesat.

Menurut Imam Nawawi, membaca Alquran di 10 terakhir bulan Ramadan lebih baik dilakukan di akhir malam ketimbang awal malam dan membaca Alquran yang paling baik di siang hari adalah saat setelah shalat subuh. Abu Bakar Syatha menambahkan, membaca Alquran di malam hari lebih utama daripada siang hari karena lebih fokus.

5 dari 5 halaman

Memperbanyak I’tikaf di Masjid

I'tikaf sendiri artinya adalah berdiam di dalam masjid dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menurut berbagai riwayat hadis, Rasulullah selalu rutin beri’tikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Pelaksanaan i’tikaf ini tidak bisa dipisahkan dari momentum pencarian lailatul qadar. I’tikaf seperti ini harus dilakukan di masjid sebagai wujud syiar agama Allah.

Nah, untuk menggapai kemuliaan 10 hari terakhir bulan Ramadan ini, i’tikaf tidak hanya serta-merta berdiam saja tanpa melakukan apapun. Berdasarkan dengan tujuan i’tikaf untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka orang yang beri’tikaf seyogyanya mengisi amal ibadah. Amalan-amalan seperti shalat sunnat, membaca Alquran, bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, istighfar, shalawat Nabi, serta memperbanyak doa dan tafakkur harus menjadi pelengkap i’tikaf.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini