Sukses

Masjid di Inggris Ini Hentikan Penggunaan Botol Plastik Selama Ramadan

Selama bulan suci Ramadan kali ini, sebuah masjid di Inggris berinisiatif menghentikan penggunaan botol plastik sekali pakai.

Liputan6.com, Birmingham - Masjid dan Pusat Komunitas Green Lane (GLMCC) di Birmingham, Inggris, telah mengumumkan tentang pelaksanaan puasa Ramadan yang lebih ramah lingkungan pada 2019.

Pada tahun-tahun sebelumnya, masjid di distrik Small Heath itu selalu membagikan botol air plastik kepada jamaah Muslim setiap malam Ramadan.

Dikutip dari Birmingham Mail pada Senin (6/5/2019), hal itu menciptakan sejumlah besar sampah plastik, sehingga akhembuat pengelola masjid terkait kewalahan dalam membersihkannya.

Bersamaan dengan itu, dihayatilah sebuah Alquran, Surat Al-Anm ayat 141, yang berbunyi: "Dan janganlah sia-siakan: karena Allah tidak menyukai orang-orang yang sia-sia (karena boros)."

Jadi, pada Ramadan kali ini, GLMCC telah bekerja sama dengan lembaga pemerhati lingkungan setempat, Ecobirmingham, untuk mempertimbangkan bagaimana mengurangi dampak buruk dari sampah plastik.

Michael Addison, direktur Ecobirmingham, mengatakan Inggris menggunakan 13 miliar botol plastik per tahun, dan 7,7 miliar di antaranya adalah botol air mineral.

"Lebih dari setengah botol plastik yang kami gunakan tidak didaur ulang. Botol-botol itu berakhir di tempat pembuangan sampah atau mencemari jalan, kanal, dan sungai kami," jelas Adison.

"Beberapa dibakar, menghasilkan 233.000 ton karbon dioksida per tahun. Botol plastik mencakup sepertiga dari semua polusi plastik di laut, dan sekarang ada 159 botol plastik rata-rata di setiap mil pantai di Inggris," lanjutnya prihatin.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dikunjungi Sekitar 3.500 Orang per Hari

Seorang juru bicara GLMCC mengatakan, baha selama Ramadhan, lokasi tersebut dikunjungi oleh, rata-rata, lebih dari 3.500 orang setiap malam.

Untuk akhir pekan dan beberapa waktu sibuk lainnya, diperkirakan lebih dari 5.000 orang datang berkunjung.

"Ini tidak termasuk 300 hingga 400 orang yang juga diberi makan setiap petangnya untuk berbuka puasa. Diperkirakan bahwa kami mendistribusikan rata-rata 800 hingga 1.000 botol setiap malam di bulan Ramadhan. Ini menghasilkan jumlah plastik yang sangat besar," ujar salah seorang perwakilan GLMCC, mengaku khawatir.

"Dengan pemikiran ini, kami telah mengambil keputusan untuk tidak mengedarkan botol air plastik untuk jemaat kami pada puasa Ramadan kali ini," lanjutnya menjelaskan.

Sebagai gantinya, pengelola GLMCC telah membeli botol isi ulang, yang ditaarkan kepada jemaat Muslim dngan harga subsidi.

Selain itu, pengelola juga menempatkan dua pancuran air minum di dua sudut masjid terkait.

3 dari 3 halaman

Telah Dibangun 226 Pusat Isi Ulang Air Minum

Di Birmingham, sejauh ini, sudah ada 226 pusat isi ulang air minum, yang merupakan bagian dari kampanye lingkungan bertajuk Refill Birmingham.

Insiatif ini diharapkan meningkat manfaatnya, setidaknya dua kali lipat dari tahun lalu.

"Jadi, orang dapat terus mengisi ulang botol yang dapat digunakan kembali di sekitar Birmingham, dan terus memberi manfaat bagi lingkungan, termasuk juga saat bulan suci Ramadan," ujar pengelola GLMCC.

"Dengan lebih dari 4.000 peserta setiap malam selama bulan Ramadhan, kami juga mendorong orang untuk berbagi mobil saat berkendara ke masjid, guna mengurangi jejak karbon kami," lanjutnya optimis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini