Sukses

Serunya Festival Musik Oklik Pengingat Saat Sahur

Banyak cara mempertahankan budaya, seperti Festival Oklik yakni musik gugah saur asli dari Kabupaten Bojonegoro dengan memutari kota.

Liputan6.com, Bojonegoro - Banyak cara untuk mempertahankan budaya. Seperti yang dilakukan sekelompok pemuda yang tergabung dalam Sayap Jendela. Mereka membuat acara Festival Oklik, musik gugah saur yang asli dari Kabupaten Bojonegoro dengan memutari Kota Bojonegoro, Jawa Timur.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (25/7/2-14), memadukan kesenian tradisional setempat dengan kegiatan Ramadan inilah Festival Musik Oklik yang digelar Pemerintah Bojonegoro. Festival khusus itu digelar untuk mengembangkan potensi kesenian khas daerah Bojonegoro.

Mengangkat tema musik sahur, para peserta berkreasi dengan membuat musik keliling menggunakan alat musik tradisional seperti kentongan yang dipadukan dengan bedug, drum serta gamelan. Dengan irama yang ranpak, Festival Musik Oklik kemarin mampu menyihir pengunjung yang datang.

Acara ini pun di luar dugaan mendapat sambutan luar biasa dari warga. Tidak kurang dari 100 peserta ambil bagian dalam festival ini mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Musik Oklik diyakini sebagai salah satu produk budaya asli Bojonegoro. Nama Oklik diambil dari bunyi kentongan bambu yang kerap digunakan warga untuk patroli keamanan kampung. Pada bulan Ramadan, musik kentongan inipun kerap digunakan untuk membangunkan warga untuk makan sahur. (Ali)

Baca juga:

Ngabuburit, Tuna Netra di Bogor Ikut Lomba Pasang Sarung

Lenggak-lenggok Peragaan Busana Muslim dalam Bus Trans Semarang

Meriahnya Festival Musik Sahur di Kawasan Kantor Bupati Jepara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini