Sukses

Kubu Prabowo Merasa Dirugikan Rekaman soal Hoaks Surat Suara Dicoblos

Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah juga menegaskan, tidak relevan jika Bareskrim berencana memanggil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso.

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno, Dahnil Anzhar Simanjuntak merasa tidak senang jika kubunya dikaitkan dengan rekaman suara mengenai surat suara tercoblos pada gambar pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi dan Ma'ruf Amin. Sebab, siapapun bisa membuat rekaman semacam itu.

"Pertama, siapapun bisa membuat itu. Para pihak manapun bisa membuat itu kemudian mereka bisa menuduh siapa pun," kata Dahnil di Kawasan Meruya, Jakarta Barat, Kamis 3 Januari 2018.

Dahnil merasa kubu Prabowo-Sandi dirugikan dengan keberadaan rekaman tersebut. Karena itu, dia berharap Kepolisian bisa segera mencari tahu siapa oknum di balik rekaman suara tersebut.

"Kuncinya satu, silakan polisi dicari siapa perekam itu. Jangan sampai ini sama dengan kasus-kasus lainnya yang kemudian tertuduh ke kami kemudian enggak terungkap sama sekali," ungkap dia.

Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah juga menegaskan, tidak relevan jika Bareskrim berencana memanggil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, yang namanya juga disebut dalam rekaman.

Dia berharap, polisi bekerja profesional dalam menangani kasus tersebut. "Jadi saya pikir polisi harus bekerja profesional terkait. Enggak ada hubungannya dengan Pak Djoko," ucap Dahnil.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rekaman Suara

Sebelumnya beredar luas rekaman suara pria berdurasi 44 detik, menyebut ada tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos. Rekaman itu beredar luas di aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut isi rekaman suara tersebut:

"Sekarang ini ada 7 kontainer di Tanjung Priok, sekarang lagi geger. Marinir sudah turun, sudah dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor satu. Sudah dicoblos Jokowi. Mungkin dari China itu. Total katanya, kalau 1 kontainer 10 juta, berarti kalau ada 7 kontainer, ada 70 juta suara sudah dicoblos nomor satu. Tolong disampaikan ke akses, ke Pak Dharma kek, atau Gerindra Pusat, untuk segera kesana, minta dikirimin nomor telepon orangku yang di sana. Untuk membimbing ke kontainer itu. Ya, atau syukur ekses Pak Djoko Santoso, pasti marah kalau beliau. Langsung ngecek sana ya," ucap seseorang dalam rekaman tersebut.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.