Sukses

Istri Dilaporkan Terkait Deklarasi Gerakan Emas, Ini Komentar Sandiaga

Pelaporan ini terkait dengan acara Deklarasi Gerakan Emak-emak dan Anak-anak Minum Susu (Gerakan Emas) yang dihadiri Prabowo dan Nur Asia.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan melaporkan calon presiden Prabowo Subianto dan istri calon wakil presiden Sandiaga Uno, Nur Asia Uno ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Pelaporan ini terkait dengan acara Deklarasi Gerakan Emak-emak dan Anak-anak Minum Susu (Gerakan Emas) yang dihadiri Prabowo dan Nur Asia. PSI menduga acara itu melibatkan anak-anak pada kegiatan politik.

"Karena melibatkan anak-anak dalam kegiatan politik," kata Perwakilan pelapor, Manotar Tampubolon saat dihubungi, Selasa (30/10/2018).

Pelanggaran kedua menurut Manotar adalah penyelenggaraan kampanye di luar jadwal. “Kedua adalah kampanye di luar jadwal,” ucapnya

Atas laporan tersebut, Sandiaga Uno membantah acara yang dihadiri istrinya beberapa waktu lalu adalah kampanye.

“Musti dilihat dulu, itu bukan kampanye, ini adalah sebuah gerakan, gerakan yang menurut saya mulia ingin menambah protein (untuk anak),” katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bawaslu Diminta Selidiki

Apabila Gerakan Emas dinilai kampanye, Sandi mempersilakan Bawaslu menyelidiki. Ia menyerahkan sepenuhnya pada Bawaslu.

“Ada yang menyikapi bahwa ini kampanye silakan dinilai oleh Bawaslu dan bagi kita terpulang dari niat kok. Niatnya adalah mendorong asupan susu buat emak-emak dan anak-anak dan itu diyakini oleh Pak Prabowo dan Mpok Nur maupun yang menggagas Gerakan Emas ini,” ucapnya

“Terserah, PSI punya hak untuk (melaporkan) dan biarkan pihak berwenang yang meneliti dan mengambil kewenangan,” tambah Sandiaga.

Mantan Wagub DKI itu juga enggan berkomentar soal pernyataan Prabowo di acara itu yang mengaku kebablasan. “Saya enggak ada di situ,” tandasnya.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.