Sukses

Ketum PBNU: Jokowi Punya Cara Spiritual Tentukan Cawapres

Ketum PBNU yakin Jokowi pasti punya langkah-langkah spiritual, cara-cara spiritual yang tidak kelihatan untuk menentukan cawapresnya.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siradj mengatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi punya cara sendiri untuk memilih pendampingnya dalam Pilpres 2019 nanti. Selain masukan dari parpol koalisi, Jokowi juga dipastikan akan mendengarkan petunjuk Allah SWT yang bisa saja lewat kata hati.

Menurut dia, Jokowi adalah sosok yang dekat dengan ulama. Yang tentunya juga memiliki kedalaman spiritual yang tidak bisa dianggap sepele.

"Pak Jokowi pasti punya langkah-langkah spiritual, cara-cara spiritual yang tidak kelihatan. Saya yakin itu. Apalagi kan Pak Jokowi orang Jawa, dekat dengan kiai di kampung, punya petunjuk kepada Tuhan," kata Said di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (7/8/2018).

Kiai Said menuturkan, Jokowi dinilai cukup islami. Apalagi beberapa kesempatan Jokowi seringkali memakai sarung. Baik saat di daerah, bertemu tokoh atau menerima tamu di Istana.

"Saya yakinlah model Pak Jokowi itu punya cara sendiri. Ya lewat itu tadi, cara yang tidak kelihatan atau spiritual," ujar dia.

Kiai Said pun melihat koalisi pendukung Jokowi sudah cukup matang. Dan dalam penentuan cawapres tentu sudah jauh hari dibicarakan dengan tim khusus atau pimpinan partai koalisi.

"Makanya kembali kepada Pak Jokowi dan timnya. Pak Jokowi tidak sendirian. Pasti ada timnya yang menyampaikan pertimbangan-pertimbangan. Saya kira pimpinan partai koalisi pastilah dimintai pendapat, ada tim khusus, penasehat khusus, pasti ada," beber Kiai Said.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PBNU Serahkan Nama Cawapres

Di sisi lain Kiai Said menegaskan, PBNU tidak dalam posisi mendukung salah satu pasangan. Apalagi untuk menekan Jokowi agar memilih tokoh NU menjadi cawapres.

Tapi yang jelas, kata Said, siapapun yang datang ke PBNU dan meminta restu itu sesuatu yang baik.

"Bahasanya mendukung tidak pantas untuk NU. Karena NU bukan parpol. Ya hanya saja NU punya massa yang punya bobot politis, yang diperhitungkan. Tidak mendukung, tidak bisa itu. Yang datang ke sini itu, cuma mohon restu, mohon doa, dukungan moral," beber dia.

Pernyataan itu sekaligus mengklarifikasi informasi yang menyebut bahwa PBNU akan menarik dukungan jika Jokowi tidak memilih kader NU. Hal ini terkait kedatangan 90 kiai dari Jawa dan luar Jawa yang mendorong agar Cak Imin menjadi cawapres Jokowi.

"Kemarin PBNU kedatangan 90 Kiai dari Jatim, Jateng, Jabar bahkan luar Jawa yang semua menyampaikan titip kepada PBNU, menyampaikan ke Jokowi agar Cak imin cawapresnya. Ya sudah saya sampaikan. Tugas PBNU menyampaikan, kalau tidak dipilih urusan Pak Muhaimin dengan Presiden," dia memungkasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini