Sukses

LSI Denny JA: Potensi Menang, PDIP Singkirkan Kutukan Pemilu 2019

Pada tiga bulan survei terakhir LSI (Oktober-Desember), PDIP menorehkan angka 28,5 persen, 25,4 persen, dan 27,7 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menorehkan hat trick pertama dalam sejarah Pemilu Indonesia, sejak zaman reformasi. PDIP telah menang sebanyak dua kali dan berpotensi mengulang sejarah tersebut di Pemiu 2019.

"Mengapa kami berani mengatakan PDIP paling potensial? Karena elektabilitasnya dengan partai pesaing selalu di atas 10 persen," kata Peneliti LSI Ardian Sopa saat jumpa pers di Kantor LSI, Rawmangun, Jakarta Timur, Selasa (8/1/2019).

Jika prediksi data LSI terbukti, maka PDIP adalah partai pemecah kutukan pertama sejak Pemilu 1999, di mana tak pernah ada juara bertahan yang mampu menang dalam pemilu berikutnya.

"Pada 1999, PDIP menjadi pemenang Pemilu, namun 2004 kalah dari Golkar, kemudian 2009 Partai Demokrat mengalahkan Golkar. Tapi 2014 PDIP menang, dan dengan hasil survei lima bulan terakhir kami, PDIP berpotensi menyingkirkan semacam 'kutukan' di 2019," kata Ardian.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perolehan Suara

Pada tiga bulan survei terakhir LSI (Oktober-Desember), PDIP menorehkan angka 28,5 persen, 25,4 persen, dan 27,7 persen. Sedangkan untuk pesaingnya yakni Partai Gerindra, 11,3 persen, 14,2 persen, dan 12,9 persen. Kemudian untuk Golkar, hanya mampu 6,8 persen, 9,7 persen, dan 10,0 persen.

"Dengan hasil ini, kami dapat memastikan PDI Perjuangan sudah potensial juara di Pemilu (Legislatif) 2019," tegas Ardian.

Survei nasional LSI Denny JA dilakukan pada Desember 2018, menggunakan 1.200 responden. Survei diadakan di 34 provinsi di Indonesia, dengan metode multistage random sampling. Margin of error setiap survei adalah 2,9 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.