Sukses

PSI Gagal ke Senayan, Kaesang: Kami akan Evaluasi Diri Supaya Jadi Partai Jago

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipastikan tidak lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta. Diketahui, PSI hanya meraih 4.260.169 suara atau 2,81 persen.

Liputan6.com, Jakarta Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipastikan tidak lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta. Diketahui, PSI hanya meraih 4.260.169 suara atau 2,81 persen.

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengatakan akan melakukan evaluasi agar bisa lolos pada pemilu mendatang.

"Kami juga akan mengevaluasi diri ke depannya, supaya kami bisa menjadi partai yang jago, lebih baik. Supaya nanti di 2029 kita juga bisa, apa namanya, bisa lebih baik dari hari ini," kata Kaesang Pangarep kepada wartawan di DPP PSI, Jakarta, Kamis (21/3/2024).

Dengan tidak lolosnya PSI ke Parlemen, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengaku akan fokus pada pemilihan kepala daerah (pilkada) yang digelar pada November 2024.

"Setelah ini kami akan fokus untuk memenangkan pilkada yang mungkin kalau kita bisa lihat, kalau kursinya banyak itu ada di NTT kita ada 6 kursi di provinsi. Jakarta tentunya kita ada 8, di Solo, Semarang kita punya 5 kursi kalau enggak salah. Terus mana tadi, Surabaya kita juga ada 5," ujar Kaesang.

"Bandung, Madiun, terus Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Ende. Beberapa kabupaten/kota yang ada di Provinsi NTT itu akan mungkin kami akan proses untuk pilkada nanti," sambungnya.

Sementara itu, Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengatakan, meski tidak lolos ke Parlemen, Senayan, akan tetapi suara PSI setelah dipimpin Kaesang mengalami peningkatan.

"Betul PSI tidak lolos Parlemen, tapi ada kenaikan suara yang signifikan. Dalam waktu 120 hari, PSI sudah menjadi 4.260.169 pemilih. Dari awal 1,8 persen jadi 2,8 persen," ujar Raja Juli.

"Jadi sama sekali bagi kami ini modal baik. Tadi boleh dikatakan DPRD mengalami lonjakan luar biasa. Sekarang ada 16 kabupaten/kota yang kami punya fraksi sendiri, menentukan sikap seperti kami di Jakarta pada periode lalu," sambungnya.

Selain itu, terkait dengan pemilu 2024, Wamen ATR/BPN ini mengaku, ada banyak 11,4 persen suara rakyat yang hangus.

"Kalau tidak ada PT seperti yang sudah direvisi MK, saya dapat data bahwa dengan peraturan PT ada 11,4 persen suada rakyat hangus. Persisnya 17.304.303 suara yang tidak dapat direpresentasikan di DPR. Tentu aturan PT, seperti diamanatkan MK, 2029 ditiadakan," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Daftar 10 Parpol yang Gagal ke DPR RI

Hasil rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia dalam Rapat Pleno Terbuka di gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Dalam hasil tersebut, terdapat 10 partai politik yang tidak berhasil lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, salah satunya adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Berikut 10 partai politik yang gagal ke Senayan:

1. PPP: 5.878.777 suara

2. PSI: 4.260.169 suara

3. Perindo: 1.955.154 suara

4. Partai Gelora: 1.281.991 suara

5. Hanura: 1.094.588 suara

6. Partai Buruh: 972.910 suara

7. Partai Ummat: 642.545 suara

8. PBB: 484.486 suara

9. Partai Garuda: 406.883 suara

10. PKN: 326.800 suara

 

Berikut data perolehan suara seluruh partai politik yang telah ditetapkan oleh KPU, sesuai dengan nomor urut:

1. PKB: 16.115.655 suara

2. Gerindra: 20.071.708 suara

3. PDIP: 25.387.279 suara

4. Golkar: 23.208.654 suara

5. Nasdem: 14.660.516 suara

6. Partai Buruh: 972.910 suara

7. Gelora: 1.281.991 suara

8. PKS: 12.781.353 suara

9. PKN: 326.800 suara

10. Hanura: 1.094.588 suara

11. Partai Garuda: 406.883 suara

12. PAN: 10.984.003 suara

13. PBB: 484.486 suara

14. Demokrat: 11.283.160 suara

15. PSI: 4.260.169 suara

16. Perindo: 1.955.154 suara

17. PPP: 5.878.777 suara

18. Partai Ummat (nomor urut 24): 642.545 suara.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.