Sukses

Survei Indikator Politik: PDIP Raih Suara Tertinggi, Disusul Gerindra

Lembaga survei Indikator mengeluarkan hasil rilis atau survei. Dalam surveinya, ada simulasi daftar 18 lambang dan nama partai dan pada data yang terlihat PDIP memperoleh suara paling tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Indikator mengeluarkan hasil rilis atau survei. Dalam surveinya, ada simulasi daftar 18 lambang dan nama partai dan pada data yang terlihat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memperoleh suara paling tinggi yang dipilih oleh publik yakni 20,3 persen.

Kemudian, disusul oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra ) sebesar 18,0 persen, lalu disusul Partai Golongan Karya (Golkar) 11,9 persen, Partai Keadilan Sosial (PKS) 8,4 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 8,3 persen, Partai Demokrat 7,2 persen, Partai Nasional Demokrat (NasDem) 5,9 persen.

Partai Amanat Nasional (PAN) 5,5 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2,3 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,1 persen, Partai Perindo 1,1 persen, Partai Ummat 0,4 persen, Partai Buruh 0,2 persen, Partai Gelora 0,2 persen, Partai Garuda 0,2 persen, Partai Hanura 0,2 persen, PBB 0,2 persen dan PKN 0,1 persen.

"PDIP paling banyak dipilih, 20.3 persen. Kemudian Gerindra 18 persen, Golkar 11.9 persen, PKS 8.4 persen, PKB 8.3 persen, Demokrat 7.2 persen, NasDem 5.9 persen, PAN 5.5 persen, PSI 2.3 persen dan PPP 2.1 persen. Partai lain lebih rendah dan sekitar 7.6 persen belum memilih partai," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilisnya yang bertajuk Peta Elektoral di Akhir Masa Kampanye, Jumat (9/2/2024).

Ia menyebut, meski sudah memilih partai politik tersebut. Menurutnya, kecil kemungkinan untuk masyarakat mengubah pilihan tersebut.

"Kecil kemungkinan 57,2 persen, sangat kecil 23,3 persen, cukup besar kemungkinan 15,5 persen, sangat buruk 2,5 persen dan tidak jawab 1,4 persen," sebutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Memilih Parpol

Selanjutnya, ada beberapa alasan masyarakat atau responden memilih partai politik tersebut, yakni:

- Karena terbiasa memilih partai tersebut 20,4 persen

- Karena suka dengan Prabowo 9,9 persen

- Partai tersebut suka memberi bantuan/datang ke wilayah sini 6,1 persen

- Karena partai tersebut mendukung capres yang saya suka 5,9 persen.

- Kinerja kader partai tersebut lebih baik ketimbang partai lain 5,8 persen

- Sebagian besar anggota keluarga saya memilih calon/partai tersebut 5,4 persen

- Saya mendukung kebijakan partai tersebut 5,3 persen

- Karena partai Islam 3,6 persen

- Partai tersebut mendukung perubahan, untuk reformasi politik Indonesia 3,0 persen

- Saya memiliki hubungan kekerabatan dengan beberapa anggota partai tersebut 3,0 persen

- Karena saya orang NU 2,4 persen

- Karena suka dengan Joko Widodo 2,3 persen

- Sebagian besar anggota komunitas/suku saya memilih calon/partai tersebut 1,8

- Karena suka dengan SBY 1,7 persen

- Calon/timses calon tersebut pernah datang 1,6

- Partai tersebut memiliki program untuk menangani masalah lingkungan 1,3 persen

- Gambar calon/partai tersebut paling banyak di wilayah sekitar sini 1,1 persen

- Karena suka dengan Gus Dur 0,6 persen

- Partai tersebut mendukung perlindungan hak-hak agama dan etnis minoritas 0,5 persen

- Partai tersebut mendukung kepentingan komunitas/suku saya 0,5 persen

- Karena suka dengan Surya Paloh 0,3 persen

- Karena suka dengan Zulkifli Hasan 0,2 persen

- Lainnya 13,2 persen

- TT/TJ 3,1 persen

Survei ini dilakukan 28 Januari sampai 4 Februari 2024 dengan metode multistage random sampling. Responden survei sebanyak 1.200 orang dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,9 persen.

 

 

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini