Sukses

TPN Sebut Mundurnya Mahfud Untuk Berikan Kritik Moral dan Dorong Peserta Lain Mundur

Deputi Kanal Media TPN Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra, menilai pengunduran diri Mahfud Md merupakan bentuk auto kritik dan contoh untuk pejabat lain untuk mundur saat berkampanye.

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 03, Mahfud Md menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). 

Deputi Kanal Media TPN Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra, menilai pengunduran diri itu merupakan bentuk auto kritik dan contoh untuk pejabat lain untuk mundur saat berkampanye.

"Waktu itu dia (Mahfud) mengatakan itu merupakan kritik moral dan protes moral terhadap apa yang kita lihat dari hari ke hari, betapa kekuasaan aparat dan fasilitas negara di salah gunakan secara sangat terbuka, secara sangat telanjang, secara sangat terang benderang untuk mendukung paslon tertentu," ujar Karaniya, dikutip Kamis (1/2/2024).

"Dan itulah yang sebetulnya akhirnya mendorong Prof Mahfud untuk kemudian sampai ke titik ini (mengundurkan diri)," sambungnya. 

Karaniya juga menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang menyatakan kepala negara boleh berpihak dan berkampanye. Menurutnya, pernyataan Jokowi telah membuat pemilu sulit berlangsung jujur dan adil.

"Kalau begitu meskipun anda sedang menjabat sebagai pejabat negara, anda boleh-boleh saja memihak, anda boleh saja berkampanye yang secara langsung fire wall antara kekuasaan, fasilitas negara dan aparat negara untuk menjamin sebuah pemilu yang jujur dan adil tiba-tiba menjadi hilang," katanya.

Sebelumnya, pada acara diskusi “Tabrak Prof” yang disiarkan secara live lewat akun media sosial milik Mahfud Md, Mahfud menyebut, keputusan mundur merupakan hasil kesepakatannya dengan Capres Ganjar Pranowo dan juga TPN. 

“Saya bersepakat melakukan itu (mundur) pada saatnya. Agar saya tidak lebih terikat,” kata Mahfud, Selasa (23/1/2024).

Mahfud menyebut saat ini hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan. “Menunggu momentum, menunggu transisi dan juga menunggu karena ini menyangkut politk strategi politik dari partai pengusung, itu harus displin begitu gak bisa colong kelayu pergi begitu saja dari Pak Jokowi,” kata Mahfud.

Menurut Mahfud, mundurnya ia dari kursi menteri untuk memberi tahu para menteri dan pejabat lain yang berlaga di pilpres, agar tidak menyalahgunakan jabatan saat kampanye.

“Dan agar yang lain tahu bahwa menjadi pejabat itu jangan menggunakan jabatan untuk kepentingan politik, itu dosa politik yang akan meracuni generasi muda,” tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi Akan Bertemu Mahfud Md Sore Ini

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertemu Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Mahfud Md sore hari ini., Pertemuan tersebut akan membahas soal mundurnya Mahfud sebagai Menko Polhukam.

“Sore ini mungkin (bertemu Mahfud),” kata Jokowi kepada awak media, Kamis (1/2/2024).

Jokowi menegaskan, dirinya menghargai apapun yang menjadi pilihan politik para menterinya. Termasuk keputusan Mahfud untuk mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam.

“Ya itu hak dan saya sangat menghargai,” jelas kepala negara.

Meski Mahfud akan mundur, Presiden memastikan kabinet yang dipimpinnya akan tetap solid.

“Sangat solid,” dia menandasi.

Namun, Jokowi tak menjelaskan di mana pertemuan itu akan dilakukan.

3 dari 3 halaman

Mahfud Mundur dari Kabinet Jokowi Secara Baik-baik karena Etika dan Moral

Mahfud Md memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan Menko Polhukam. Mahfud Md telah menyiapkan surat pengunduran diri yang akan disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Hari ini saya sudah membawa surat untuk Presiden, untuk disampaikan ke Presiden langsung tentang masa depan politik saya, yang belakangan ini menjadi perbincangan publik," ujar Mahfud Md dalam pernyataannya melalui akun Youtube dan Instagram yang disiarkan secara langsung di Lampung, Rabu (31/1/2024).

"Dan surat ini akan disampaikan begitu saya mendapat jadwal ketemu Presiden. Tapi saya bawa terus karena memang surat ini begitu saya diberi waktu langsung saya ketemu langsung saya sampaikan surat ini," kata Mahfud.

Cawapres yang diusung PDIP, PPP, Perindo dan Hanura itu belum mengetahui persis kapan dirinya akan diterima Jokowi. Dia berharap bisa secepatnya bertemu Jokowi begitu tiba di Jakarta.

"Presiden berada di luar Jakarta sampai Kamis. Saya tidak akan mengatakan apa-apa sebelum saya bertemu dengan Presiden. Saya hanya akan menyampaikan surat singkat saja. Saya dulu diangkat dengan hormat, menerima pengangkatan dengan hormat, saya akan pamit dengan penuh kehormatan juga kepada Beliau," ujar Mahfud.

Mahfud menyatakan tidak bisa asal mundur tanpa bertemu langsung dengan Jokowi. Sebab ia mengaku diangkat dengan baik-baik, oleh karena itu ia harus menjaga etika.

"Sekali lagi, harus atau bersikap tidak tinggal glanggang colong playu (tinggalkan gelanggang dan lari dari tanggung jawab), yaitu tadi karena etika. Etika itu adalah ekspresi dari moral. Etika itu adalah ekspresi dari kejujuran. Etika itu adalah ekspresi dari penghayatan keagamaan, dan kesantunan budaya," ucap Mahfud.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.