Sukses

Alasan Kaesang Sungkem ke Megawati saat Pengundian Nomor Urut Capres-Cawapres

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menjelaskan soal dirinya sungkem kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat acara pengundian nomor capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum, Selasa (14/11/2023).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menjelaskan soal dirinya sungkem kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat acara pengundian nomor capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum, Selasa (14/11/2023).

Kaesang Pangarep mengaku tidak ada yang menyuruh untuk menghampiri Megawati yang saat itu duduk bersebelahan dengan calon presiden Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).

"Ya, tidak ada yang disuruh," kata Kaesang di kantor PSI, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2023).

Kaesang hanya ingin bertemu Megawati setelah pertama kalinya menjadi Ketua Umum PSI. Kaesang ingin menyampaikan ke Presiden kelima RI itu bahwa dirinya sudah memimpin PSI.

"Semuanya itu balik lagi, saya bertemu dengan Ibu Megawati untuk pertama kalinya sebagai ketua umum," ucap Kaesang.

"Jadi saya menjelaskan kepada beliau kalau saya adalah ketua umum Partai Solidaritas Indonesia," ungkapnya.

Saat sungkem, putra bungsu Presiden Jokowi itu mengaku bahwa Megawati merespons dengan baik.

"Baik-baik, alhamdulillah semua baik," kata Kaesang.

Kaesang juga membantah pemberitaan yang menyebutkan Megawati menolak ajakan Kaesang untuk bersalaman saat itu. Menurut Kaesang, tidak ada penolakan dari Megawati.

"Semua baik. Itu berita hoaks semuanya. Bu Mega menerima saya dengan baik," kata Kaesang.

Tak hanya Kaesang, putra sulung Presiden Jokowi yang merupakan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka juga memberi salam hormat pada Megawati.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

PSI Jelaskan Maksud Kaesang Sungkem pada Megawati

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengaku belum mengetahui apa yang dibicarakan Ketua Umum (Ketum) Kaesang Pangarep kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada acara pengundian dan penetapan nomor urut capres-cawapres di KPU, Selasa (14/11) malam.

"Saya terus terang hari ini sudah WA-an sama Mas Kaesang, tapi saya belum tanya ke beliau secara spesifik apa yang beliau katakan," kata Raja Juli kepada wartawan di Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).

Meski demikian, ia menyayangkan banyak yang menduga Megawati mengabaikan salam yang diberikan Kaesang. Menurutnya, saat itu Kaesang hanya mengajak ngobrol tanpa ingin bersalaman.

"Saya sih enggak lihat enggak dibalas. Jadi itu memang seperti lebih sedang bertutur atau sampaikan sesuatu karena salaman sudah sebelumnya dan beliau datang lagi merunduk, semacam bersimpuh, menyampaikan sesuatu," jelas Raja Juli.

3 dari 4 halaman

Megawati Dinilai Sosok yang Baik sehingga Tak akan Mengabaikan Orang Lain

Raja Juli pun menegaskan bahwa Mega merupakan sosok ibu yang baik sehingga tak akan mengabaikan orang lain.

"Bu Megawati juga orang tua yang sangat baik. Kayaknya konteksnya bukan ajak salaman. Jadi ajak ngobrol, kan berisik, Mas Kaesang lebih rendahkan badannya untuk lebih bisa ngomong ke Ibu," ucap Raja Juli.

"Nah, sepertinya Mas Kaesang ketika itu mau sampaikan pesan ya. Dia duduk kemudian dia mengatakan sesuatu, sungkem ke Ibu. Ini yang masih jadi misteri, nanti saya mau tanya juga. Saya penasaran juga, kira-kira ngomong apa tuh Mas Kaesang ke Bu Mega," tambahnya.

4 dari 4 halaman

Sikap Kaesang Merupakan Sopan Santun kepada yang Lebih Tua

Raja Juli menilai sikap Kaesang ini merupakan sopan santun yang diajarkan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.

"Mas Kaesang memang orangnya mungkin dididik oleh Pak Jokowi dan Bu Iriana menjadi anak yang bisa menempatkan diri sebagai anak muda. Sebagai yang lebih muda respect kepada orang tua," imbuhnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.