Sukses

Pesan Kyai di Jabar kepada Pendukung Anies Baswedan: Pilih Pemimpin Ibarat Cari Pasangan Hidup

Wakil sekretaris PWNU Jabar KH Didin Zainuddin mengatakan, bahwa dalam memilih pemimpin sama halnya seperti memilih pendamping hidup.

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi pendukung Anies Baswedan, Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI), menggelar musyawarah kerja wilayah Jawa bagian barat di ponpes Mursyidul Falah II, Purwakarta, Jawa Barat. Wakil sekretaris PWNU Jabar KH Didin Zainuddin yang hadir dalam kesepampat tersebut mengatakan, bahwa dalam memilih pemimpin sama halnya seperti memilih pendamping hidup.

"Dipilih karena rupanya, hartanya, silsilah keturunannya, agama atau akhlaknya. Tapi dari semua itu agama atau akhlak yang paling penting," katanya, Minggu (30/7/2023).

Menurutnya kriteria diatas ada pada sosok kandidat capres Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Acara tersebut dihadiri oleh ratusan santri dan santriwati serta pemuka agama lainnya. Pimpinan ponpes Mursyidul Falah KH Ubang Asy'ari mengatakan kegiatan Musyawarah Reboan yang diselenggarakan SKI bertepatan dengan hari pencoblosan pemilu 14 Februari 2024.

"Oleh karena itu saya berpesan agar membaca manaqib Syekh Abdul Qadir Jaelani setiap Rabu dalam kegiatan Musyawarah Reboan,"katanya.

Sekjen Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) Raharja Waluya Jati mengatakan kegiatan Musyawarah Reboan merupakan forum bertemunya seluruh elemen perubahan.

"Mulai dari anggota kelompok pendukung Anies Baswedan, anggota partai KPP hingga masyarakat yang mendukung perubahan," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Koordinasi

Ia menambahkan dalam Musyawarah Reboan, terjadi diskusi berbagai temuan dan problem di lapangan. Hal ini menjadi mekanisme koordinasi efektif antara pendukung dengan masyarakat.

Selain menangkap keresahan masyarakat pada kondisi saat ini, Musyawarah Reboan juga menggalang dukungan masyarakat setempat

Jati menampik jika kegiatan ini bersifat tertutup, ia mengatakan siapapun dapat hadir dalam Musyawarah Reboan.

“Di Musyawarah ini masyarakat berdaulat penuh, setiap orang bisa hadir memberikan pendapat dan bahkan jika mempunyai gagasan yang berbeda. Dan dari sinilah arus perubahan akan terus membesar,” tutupnya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini