Sukses

Cara Unik KPU Magelang Gandeng Tukang Parkir Sosialisasikan Pilkada 2020

KPU menggandeng para tukang parkir sosialisasikan Pilkada 2020 untuk mengenakan rompi bertuliskan "Ayo ke TPS Rabu 9 Desember 2020".

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang, Jawa Tengah melakukan terobosan baru dalam menyosialisasikan pelaksanaan Pilkada 2020.

Caranya, KPU menggandeng para tukang parkir sosialisasikan Pilkada 2020 untuk mengenakan rompi bertuliskan "Ayo ke TPS Rabu 9 Desember 2020".

"Sosialisasi Pilkada selain melalui sejumlah baliho dan berbagai media,KPU juga membagikan rompi kepada tukang parkir dengan tulisan ajakan datang ke TPS pada 9 Desember 2020," ujar Ketua KPU Kota Magelang Basmar Perianto Amron, seperti dilansir Antara, Rabu (25/11/2020).

Menurut dia, melalui tulisan yang ada di rompi warna oranye tersebut dapat mengingatkan masyarakat yang mempunyai hak pilih untuk datang ke TPS saat pencoblosan nanti.

Basmar menyebut, pemilihan tukang parkir untuk ikut menyosialisasikan Pilkada Serentak tersebut karena mereka berada di tempat umum dengan harapan banyak orang yang melihat dan membaca tulisan di bagian punggung rompi itu.

"Saat mereka bertugas kita imbau untuk memakai rompi tersebut untuk mengingatkan masyarakat sebagai sarana sosialisasi Pilkada 2020," kata Basmar.

Menurut dia, ada 39 rompi yang dibagikan kepada tukang parkir hari ini dan langsung mereka pakai untuk bekerja.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Persiapan Pilkada Magelang

Terkait persiapan pelaksanaan Pilkada, menurut Basmar, pada hari ini sejumlah PPS dan PPK mengikuti uji coba rekapitulasi perolehan suara secara berjenjang dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang tahun 2020.

"Simulasi ini bersifat nasional pesertanya seluruh KPU yang menyelenggarakan pilkada serentak. Di Kota Magelang simulasi ada 12 TPS terbagi dalam 3 kecamatan," ucap dia.

Basmar menyampaikan dalam simulasi ini dipraktikkan penggunaan sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) sebagai perangkat aplikasi berbasis teknologi informasi sebagai sarana publikasi hasil penghitungan suara.

"Sirekap ini sebagai alat bantu, penghitungannya nanti tetap manual," jelas Basmar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.