Sukses

Jokowi: Dulu Urus Izin Setahun, Kini 3 Jam Sudah Keluar

Dengan adanya sistem yang ada, mantan Gubernur DKI Jakarta ini yakin korupsi bisa hilang.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden nomor urut 1 Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, dengan adanya Mal Pelayanan Publik, diharapkan adanya kecepatan pelayanan. Hal ini menanggapi jawaban capres Prabowo Subianto tentang keberadaan Mal Pelayanan Publik.

"Dengan Mal Pelayanan Publik ini kita harapkan kecepatan pelayanan bisa kita berikan kepada pengusaha, masyarakat, dan rakyat yang ingin dapat pelayanan cepat, ini sudah ada di 13 kota," ujar Jokowi dalam debat capres keempat di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019.

Selain itu lanjut dia, tak hanya untuk rakyat kebanyakan, di pemerintahan pusat juga ada sistem serupa.

"Di pemerintah pusat sendiri ada online single submission (OSS). Yang dulu mengurus izin sampai setahun, kini 3 jam bisa keluar," papar Jokowi.

Dengan adanya sistem yang ada, mantan Gubernur DKI Jakarta ini yakin korupsi bisa hilang. "Karena ada sistem yang mengawasi agar sebuah izin bisa keluar," tegas Jokowi.

Pada kesempatan itu, dia juga memaparkan data tentan indeks korupsi Indonesia. Berdasarkan Survei Transparansi Internasional tahun 2004, indeks persepsi korupsi Indonesia sebesar 2,0 dan berada di peringkat ke-137 dari 146 negara. Indeks semakin membaik menjadi 2,6 pada tahun 2008. Tahun 2014, Indonesia berada di peringkat 107 atau naik 7 peringkat dari tahun sebelumnya.

"Perlu saya sampaikan kepada Pak Prabowo, tahun 2014 posisi negara kita makin baik dan hingga kini perbaikan terus dilakukan," ujar Jokowi.

"Saya percaya sistemlah yang akan memperbaiki negara ini, dengan sistem yang cepat, korupsi akan berkurang dan hilang nantinya. Inilah yang kita harapkan dengan sistem yang berbasis elektronik," pungkas Jokowi.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tema Debat Keempat

Debat keempat Pilpres 2019 hanya diikuti capres Jokowi dan Prabowo Subianto. Keduanya beradu gagasan terkait tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional.

Secara umum, mekanisme dan aturan debat keempat ini hampir sama dengan sebelumnya.

"Untuk debat keempat, format dan mekanisme sama dengan debat ketiga. Hanya untuk sesi empat dan lima, sesi debat itu diatur penggunakaan waktunya," ujar Komisioner KPU, Wahyu Setiawan di lokasi, Jakarta.

Pada sesi empat dan lima, moderator memberikan kesempatan kedua kandidat untuk saling bertanya dan menjawab. Setiap pertanyaan diberikan waktu selama delapan menit. Dari waktu tersebut dibagi secara adil kepada Jokowi dan Prabowo masing-masing empat menit.

"Sehingga dengan pengaturan waktu ini, kedua calon mendapat alokasi waktu yang sama, dan prinsip keadilan dapat diterapkan dalam debat keempat ini," tuturnya.

Sesi pertama debat akan diisi dengan pemaparan visi, misi, serta program dari masing-masing kandidat. Kemudian di sesi dua dan tiga dilakukan pendalaman visi, misi, dan program melalui beberapa pertanyaan yang diajukan moderator.

Sementara sesi keenam diisi dengan penyampaian pernyataan penutup oleh masing-masing kandidat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.