Sukses

Syaikhu Ingin Lahan Pertanian Abadi di Jabar

Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu sepakat merevitalisasi lahan pertanian supaya nanti ada lahan pertanian abadi.

Liputan6.com, Karawang - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menemui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sritani Desa Kalijati, Kecamatan Jatisari Karawang Jawa Barat.

Pria yang biasa dipanggil Kang Syaikhu ini menyatakan, dirinya dan Sudrajat sepakat terus merevitalisasi lahan pertanian supaya nantinya bisa ada lahan pertanian abadi.

"Lahan pertanian boleh berganti kepemilikan, namun tidak boleh beralih fungsinya," ujar Syaikhu melalui pesan tertulis, Rabu (14/3/2018).

Ahmad Syaikhu berjanji akan memperhatikan kesehatan dan pendidikan masyarakat. Dalam hal ini, menurutnya adalah para petani yang mempunyai anak itu harus bisa bersekolah dan mendapatkan kemudahan dalam pelayanan kesehatan.

"Sehingga akan terwujud petani dan buruh tani yang sejahtera serta masyarakat yang baldatun thoyyibatun warrobun ghofur," ucapnya.

Alasan Syaikhu memperhatikan petani lantaran pihaknya menilai keberadaan petani dibutuhkan karena masyarakat butuh makan.

"Kita semua sangat memerlukan petani, karena setiap hari kita butuh makan. Apalagi pola makan penduduk Indonesia ini yang tadinya mengkonsumsi berbagai keragaman pangan, kini sudah banyak beralih ke padi atau beras," kata Ahmad Syaikhu.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Sampai Impor Pangan

Ahmad Syaikhu berujar, kalau negeri ini ingin ketahanan pangannya kuat, maka produktivitas pertanian khususnya padi harus lebih diperbanyak lagi. Karena kalau tidak, maka akan kembali terjadi impor pangan di Indonesia.

"Di sisi lain lahan-lahan pertanian masyarakat di sekitar kita semakin tergerus oleh alih fungsi lahan ke industri, perumahan, dan lain sebagainya. Sehingga, mengakibatkan para petani dan buruh tani tidak bisa survive menghadapi hal-hal seperti itu," tuturnya.

Dia memaparkan, menurut data pertanian, di Karawang memiliki lahan pertanian yang tadinya 187.000 hektare, kini tinggal 87.000 hektare saja. Sungguh ironis dengan julukan Karawang sebagai lumbung padi nasional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.