Sukses

Diduga Alami Kerusakan pada Komponen Mesin, Volkswagen Recall SUV Atlas

Baru-baru ini Volkswagen melakukan recall terhadap model terbarunya, Volkswagen Atlas yang diduga ada kerusakan pada bearing connecting rod yang berpotensi dapat merusak mesin.

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini Volkswagen (VW) melakukan recall terhadap model terbarunya, Volkswagen Atlas yang diduga ada kerusakan pada bearing connecting rod yang berpotensi dapat merusak mesin.

Recall ini melibatkan 2 ribu Volkswagen Atlas dan Atlas Crossover yang diproduksi sebelum 12 Mei 2023. 

Organisasi keselamatan transportasi Amerika Serikat, NHTSA menjelaskan bahwa kontaminasi yang ada pada bearing connecting rod ini cepat mengalami keausan dan merusak mesin bila tidak segera ditangani.

Konsumen yang merasa produksi mobilnya sebelum tanggal yang telah disebutkan bisa langsung menghubungi atau mendatangi dealer resmi untuk melakukan pengecekan oleh teknisi lebih lanjut.

Apabila teknisi menganggap perlu melakukan penggantian, pihak dealer akan memesan komponen baru sebagai penggantinya.

Namun kabar gembira pada pemilik Volkswagen Atlas maupun Atlas Crossover yang masa produksinya setelah Mei 2023, mereka tidak perlu untuk melakukan recall karena pihak Volkswagen sudah merevisinya.

Konsumen juga bisa melakukan pengecekan unit dengan mengakses recall tools yang dimiliki Volkswagen dan juga NHTSA. Kedepannya, Volkswagen juga akan membuat pemberitahuan kepada konsumen terkait recall tersebut.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Soal Jualan Mobil Listrik, Volkswagen Kalah dari BYD

Berdasarkan data yang dirilis oleh China Automotive Technology and Research Center, hasil penjualan mobil listrik yang dikemas oleh Volkswagen tertinggal dari BYD.

Pada informasi yang disampaikan tersebut, jenama asal Jerman hanya mampu menjual sebanyak 544 ribu unit dan hanya 23.433 unit yang sepenuhnya merupakan mobil listrik.

Berbeda dari hasil penjualan mobil listrik BYD, di mana berdasarkan data tersebut, jenama asal Tiongkok berhasil mengumpulkan penjualan sebanyak 595.300 unit mobil hybrid dan listrik sepanjang kuartal kedua.

Dengan perolehan tersebut, menandakan adanya peningkatan sebesar 11,2 persen dibandingkan tahun lalu.

Berkaca dari hasil penjualan yang diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa pangsa pasar mobil listrik BYD semakin meluas, sementara untuk Volkswagen justru sebaliknya karena mereka mengalami kemerosotan.

Melansir informasi Carscoops, berkembangnya pangsa pasar tersebut juga disebabkan oleh kehadiran mobil listrik yang semakin canggih dan lebih terjangkau bagi masyarakat setempat.

Sementara Volkswagen dan produsen mobil lainnya, mereka telah berjuang untuk lebih ekstra lagi agar penjualannya mengalami peningkatan. Salah satu faktornya adalah kurang variatifnya model yang mereka tawarkan untuk pasar Tiongkok.

Jika mengintip data lainnya, penjualan kendaraan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) di Tiongkok, pasar ini mengalami lonjakan 25 persen pada Juni menjadi 736 ribu unit. Artinya, kendaraan listrik yang ada di sana menyumbang sekitar 2 sampai 5 unit setiap harinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini