Sukses

Mewakili Asia-Pasifik, Tiga Tim Indonesia Siap Beraksi di Shell Eco-marathon World Championship 2023

Indonesia berhasil menorehkan prestasi dengan mendapatkan 13 penghargaan dari total 18 predikat On-Track untuk kategori Urban Concept dan Prototype pada ajang Shell Eco-marathon Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023 yang diselenggarakan di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 4-9 Juli 2023.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia berhasil menorehkan prestasi dengan mendapatkan 13 penghargaan dari total 18 predikat On-Track untuk kategori Urban Concept dan Prototype pada ajang Shell Eco-marathon Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023 yang diselenggarakan di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 4-9 Juli 2023.

Tiga tim asal Indonesia berhasil menduduki posisi puncak untuk tiga subkategori. Sementara itu, enam penghargaan kategori Prototype untuk Indonesia di mana satu di antaranya merupakan posisi pertama di salah satu subkategori. 75 tim pelajar dari 13 negara di Asia-Pasifik dan Timur Tengah berkompetisi di ajang ini.

Tiga tim pelajar dari Indonesia juga berhasil menjadi bagian empat tim terbaik Asia-Pasifik dalam Regional Championship kategori Urban Concept, yakni Garuda UNY ECO TEAM 1 dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), ITS Team Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), dan ARJUNA UI TEAM dari Universitas Indonesia (UI).

Mereka akan bertanding di ajang Shell Eco-marathon World Championship 2023 bersama tim TP ECO FLASH dari Politeknik Temasek Singapura. Program ini akan berlangsung di Shell Technology Center, Bangalore, India, pada 10-12 Oktober 2023. World Championship akan diikuti oleh 12 tim pelajar dengan kendaraan hemat energi kategori Urban Concept dari tiga kawasan, yaitu Asia-Pasifik dan Timur Tengah, Amerika, serta Eropa dan Afrika.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sapu Bersih Tiga Posisi Teratas

"Inovasi kendaraan hemat energi dari generasi muda Indonesia sangat diperhitungkan dalam Shell Eco-marathon. Tahun ini, Indonesia kembali mendominasi podium kejuaraan. Kami akan terus berkolaborasi untuk kesiapan tiga tim perwakilan Indonesia berkompetisi di skala yang lebih besar, World Championship. Ini merupakan bagian dari perjalanan kami untuk mewujudkan solusi mobilitas yang berkelanjutan di masa depan,” ungkap Susi Hutapea, Vice President Corporate Relations Shell Indonesia.

Supremasi Indonesia di Shell Eco-marathon Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023 Indonesia termasuk dominan di kompetisi kendaraan hemat energi untuk kategori Urban Concept dengan menyapu bersih tiga posisi teratas untuk masing-masing subkategori; yaitu mesin pembakaran internal atau internal combustion engine (ICE), bahan bakar hidrogen, dan baterai elektrik. Di subkategori mesin pembakaran internal, ITS Team Sapuangin dari ITS menempati peringkat pertama, disusul oleh Garuda UNY ECO TEAM I dari UNY di peringkat kedua, dan tim Antawirya dari Universitas Diponegoro di peringkat ketiga.

 

3 dari 3 halaman

Unggul di Kategori Lain

Sementara itu, di subkategori baterai elektrik, Apatte62 Brawijaya Team I dari Universitas Brawijaya berhasil merebut posisi tertinggi, diikuti oleh ARJUNA UI Team dari Universitas Indonesia di posisi kedua dan TITEN UNEJ Team dari Universitas Jember di posisi ketiga.

Tim Indonesia juga berhasil menjuarai kategori Urban Concept dengan bahan bakar hidrogen melalui Semar Urban UGM dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang mengungguli juara bertahan,TP ECO FLASH dari Politeknik Temasek Singapura di mana tahun ini tergeser ke posisi ketiga. Sementara itu, Universitas Teknologi Nanyang melalui HY12DROGEN menempati posisi kedua.

Indonesia juga mengungguli negara-negara lain di kategori Prototype. Semar Proto UGM berhasil menduduki peringkat pertama di subkategori bahan bakar baterai elektrik disusul oleh IMEI Team dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo di posisi kedua dan ANTAWIRYA EV dari Universitas Diponegoro di posisi ketiga. Sedangkan di subkategori pembakaran internal, NAKOELA UI TEAM dari UI menduduki peringkat kedua. Untuk subkategori bahan bakar hidrogen, Bumi Siliwangi Team 2 dari Universitas Pendidikan Indonesia meraih peringkat kedua dan disusul oleh ANTASENA ITS Team dari ITS di posisi ketiga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini