Sukses

Honda Pertimbangkan Bikin Kompetisi Teknisi Motor Listrik

Penggunaan sepeda motor listrik kini sudah banyak di berbagai negara, termasuk Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan sepeda motor listrik kini sudah banyak di berbagai negara, termasuk Indonesia. Bahkan, salah satu pabrikan roda dua terbesar di Tanah Air, Honda, sudah mengumumkan untuk bakal resmi menjual model ramah lingkungannya tersebut pada tahun ini.

Meskipun motor listrik terbilang lebih sederhana dalam hal perawatann dibanding model konvensional, namun pabrikan berlambang sayap mengepak ini tetap mempersiapkan segala sesuatunya termasuk layanan servis dan juga spare parts.

Senior Manager Asian Honda Motor, Prasert Vichitkulsawat bahkan mengatakan, pihaknya kemungkinan akan menambah kategori sepeda motor listrik pada masa depan di ajang kompetisi Technician Skill Contest.

Sebelumnya, Honda Asia & Oceania Motorcycle Technician Skill Contest 2023 ini, sudah digelar di Bangkok, Thailand, pada 23 dan 24 Mei 2023.

Sebanyak 36 peserta dari 10 negara, seperti Indonesia, Thailand, Bangladesh, Kamboja, Malaysia, Filipina, Vietnam, Taiwan, Korea Selatan, dan India ini berebut menjadi teknisi terbaik di tiga kategori, yaitu commuter 1, commuter 2, dan fun atau bigbike yang semuanya masih menggunakan sepeda motor pembakaran dalam alias konvensional.

"Kita tahu, bisnis ini (motor listrik) seperti apa, belum terlalu banyak yang menimplementasikan sepeda motor listrik di setiap negara. Untuk Honda, kita selalu mempersiapkan untuk elektrifikasi dan kita memiliki model itu untuk pasar," jelas Prasert, saat ditemui di Bangkok, Thailand, belum lama ini.

"Saya kira, kita akan memasukan motor listrik untuk kontes ini," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kompetisi tergantung bisnis motor listrik

Meskipun belum diketahui dengan pasti, kapan sepeda motor listrik akan dimasukan menjadi salah satu kategori kontes, atau bahkan bisa menjadi kompetisi tersendiri di luar motor konvensional, Presert menegaskan segala keputusan memang tergantung bisnis sepeda motor listrik yang akan terjadi.

"Meski kita lihat kendaraan listrik sangat simpel, tapi pada awalnya kita harus bisa melihat apa yang bisa kita lakukan untuk itu. Seperti engine yang diganti dengan model baterai, itu akan membutuhkan area servis yang berbeda antara baterai model lain," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.