Sukses

Thailand dan Indonesia Jadi 2 Negara Incaran Investasi EV Dunia

Dua negara di Asia Tenggara saat ini, yaitu Thailand dan Indonesia memang selalu bersaing di industri otomotif

Liputan6.com, Jakarta - Dua negara di Asia Tenggara saat ini, yaitu Thailand dan Indonesia memang selalu bersaing di industri otomotif. Tidak hanya itu, kedua negara ASEAN ini juga tengah menjadi incaran tujuan investasi suku cadang dan material kendaraan listrik (EV).

Hal tersebut, setelah pabrikan Jepang, Cina dan Korea Selatan saat ini berlomba-lomba untuk masuk dan melakukan produksi, baik di Thailand dan Indonesia. Demikian dilansir Asia Nikkei, ditulis Jumat (21/4/2023).

Salah satu yang terbaru, yang juga sudah masuk ke Negeri Gajah Putih, adalah pembuat plastik asal Jepang, Kuraray. Bahkan, pabrik pertamanya di Thailand ini, sudah diresmikan pada bulan ini.

“Pembuat mobil memberi tahu kami, bahwa mereka ingin memiliki rantai pasokan di wilayah tersebut,” ujar Presiden Kuraray, Hitoshi Kawaha, saat opening ceremony.

Sedangkan Hyundai Motors, telah memulai produksi EV di Thailand pada tahun lalu, dan untuk BYD juga memiliki rencana melakukan perakitan secara lokal di Thailand pada 2024.

Sementara itu, untuk industri baterai EV, perusahaan Cina dan Korea Selatan mengincar Indonesia, yang kaya akan sumber daya. Salah satunya, adalah Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL), yang berencana investasi hingga US$ 6 miliar untuk membangun pabrik yang menggandeng mitra lokal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Investasi lain

Selain itu, investasi tersebut, juga bertujuan untuk menyelesaikan proyeknya pada 2026, dan membangun produksi terintegrasi secara vertikal yang mencakup proses hulu seperti penambangan nikel, dan bahan mentah yang vital.

Selanjutnya, LG Energy Solution asal Korea Selatan, juga akan mendirikan pabrik baterai di Indonesia bersama Hyundai.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini