Sukses

8.466 Mobil Hyundai Kena Recall Terkait Malfungsi Sistem Transmisi

Hyundai Australia resmi menarik kembali ribuan unit mereka lantaran adanya kegagalan dalam pengoperasian sistem transmisi. Setidaknya ada beberapa model yang terdampak, diantaranya SUV Sante Fe lansiran 2020-2022, SUV Kona N, i30N sedan dan hatchback serta Sonata N Line.

Liputan6.com, Jakarta - Hyundai Australia mengumumkan recall atau menarik kembali untuk perbaikan terhadap ribuan unit mereka lantaran adanya kegagalan dalam pengoperasian sistem transmisi. Setidaknya ada beberapa model yang terdampak, di antaranya SUV Sante Fe lansiran 2020-2022, SUV Kona N, i30N sedan dan hatchback serta Sonata N Line.

Dikutip dari Drive Australia, penarikan kembali ini disebabkan lantaran adanya kesalahan perangkat lunak gearbox. Dampaknya, tidak main-main karena disebutkan bahwa tenaga yang dihasilkan dapat terpangkas sangat signifikan.

Masih dalam informasi tersebut, dari 8.466 unit Hyundai yang ditarik kembali itu rupanya dirakit dari pabrik yang berbeda yakni dari fasilitas perakitan mereka di Republik Ceko dan di fasilitas perakitan mereka di Ulsan, Korea Selatan.

Adapun jumlah kendaraan yang diterpengaruh dengan penarikan kembali dan diproduksi dari pabrik Republik Ceko, tercatat sebanyak 7.237 unit kendaraan, sedangkan model yang diproduksi dari Ulsan, Korea Selatan, sebanyak 1.229 unit.

"Kami telah melaporkan tiga insiden di Australia, tetapi tidak ada kecelakaan atau cedera," jelas juru bicara Hyundai Australia, seperti dilansir Drive Australia.

Melalui Departemen Infrastruktur Australia, mereka memberikan penjelasan bahwa kesalahan dalam program tidak dapat merespon kinerja mesin dengan maksimal.

"Karena masalah pemograman, mode mengemudi 'fail safe' mungkin tidak merespons sebagaimana dimaksud ketika kesalahan transmisi tertentu terdeteksi," tulis pernyataan tersebut.

Alhasil, saat kondisi berkendara tertentu, mode fail safe kendaraan dapat aktif, sehingga hal ini yang menyebabkan akselerasi kendaraan tersebut dapat berkurang serta diikuti dengan hilangnya tenaga penggerak yang dihasilkan.

"Hilangnya tenaga penggerak saat mengemudi dengan kecepatan tinggi dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Ini berpotensi mengakibatkan cedera atau kematian bagi penumpang kendaraan dan pengguna jalan lainnya," sambung pernyataan tersebut.

Saat ini, pihak Hyundai Australia tengah melakukan pemberitahuan kepada para konsumen di mana untuk melakukan perbaikan tidak memakan waktu lama yakni sekitar 20-30 menit karena hanya melakukan update pada software.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

BYD Seagull, Mobil Listrik Mungil di Bawah Rp 135 Jutaan

Sebagai pasar otomotif terbesar di dunia, China menjadi tempat banyak pabrikan mobil menghadirkan model baru, termasuk kendaraan listrik. Namun, yang cukup paling menyita perhatian dalam beberapa tahun belakangan adalah kehadiran BYD Seagull.

Disitat InsideEVS, Rabu (25/1/2023), model ini merupakan kendaraan terkecil dan terbaru dalam seri Ocean BYD yang juga mencakup sedan eksekutif kompak Seal, dan MPV Dolphin.

Meskipun belum diumumkan secara resmi, desain BYD Seagull telah terungkap di laman Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) China, sebagai bagian dari proses homologasi sebagai syarat mobil baru yang akan diluncurkan di negara tersebut.

BYD Seagull adalah hatchback kecil lima pintu, yang menjembatani jarak antara city car dan segmen subkompak. Mobil ini memiliki dimensi panjang 3.780 mm, lebar 1.715 mm, tinggi 1.540 mm, dan jarak sumbu roda 2.500 mm.

Menurut laman resmi MIIT, disitat oleh Carnewschina, Seagull ditenagai oleh baterai LFP yang dibuat oleh FinDreams, anak perusahaan BYD. Kapasitas tidak diketahui, namun laporan lokal sebelumnya berspekulasi model ini akan mencapai 30,7 kWh.

Baterai menggerakan motor listrik (dengan nama kode TZ180XSH) dengan tenaga 55 kilowatt atau setara dengan 74 tk.

3 dari 3 halaman

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.