Sukses

Tesla Didenda Rp 34 Miliar Gara-Gara Pasang Iklan Palsu

Tesla kembali tersandung masalah, dan harus membayar denda US$ 2,2 juta atau setara Rp 34 Miliar di Korea Selatan

Liputan6.com, Jakarta - Tesla kembali tersandung masalah, dan harus membayar denda US 2,2 juta atau setara Rp 34 miliar di Korea Selatan. Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat ini, ditenggarai memasang iklan palsu.

Disitat dari Carscoops, Kamis (5/1/2023) regulator Korea Selatan, melalui Korea Fair Trade Commision (KFTC) sebagai pengawas antimonopoli Negeri Ginseng menyatakan Tesla telah melebih-lebihkan jarak tempuh dan pengisian daya mobil listriknya.

Tidak hanya itu, KTFC juga menuding perusahaan milik Elon Musk ini telah melakukan kebohongan atau melebihkan terkait promosi penghematan dana penggunaan model listriknya dibanding merek lain.

Sementara itu, menurut pernyataan KFTC, Tesla terlalu optimistis tentang jarak tempuh mobilnya dengan sekali pengisian daya, penghematan biaya bahan bakar dibanding dengan mobil konvensional atau bensin, serta kinerja supercharger untuk pasar Korea Selatan.

Sebelumnya, KFTC pada Februari 2022 lalu telah mendorong Tesla untuk menambahkan informasi yang tidak bisa dilihat di website resmi perusahaan di Korea Selatan.

Padahal, di negara lain, calon konsumen bisa melihat terkait informasi yang dibutuhkan tersebut. Pasalnya, dalam investigasi yang dilakukan oleh KFTC, mobil listrik Tesla ini bisa turun performnya sebanyak 51 persen saat berada di kondisi cuaca yang dingin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tesla Cetak Rekor Baru

Tesla kembali tersandung masalah, dan harus membayar denda US 2,2 juta atau setara Rp 34 miliar di Korea Selatan. Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat ini, ditenggarai memasang iklan palsu.

Disitat dari Carscoops, Kamis (5/1/2023) regulator Korea Selatan, melalui Korea Fair Trade Commision (KFTC) sebagai pengawas antimonopoli Negeri Ginseng menyatakan Tesla telah melebih-lebihkan jarak tempuh dan pengisian daya mobil listriknya.

Tidak hanya itu, KTFC juga menuding perusahaan milik Elon Musk ini telah melakukan kebohongan atau melebihkan terkait promosi penghematan dana penggunaan model listriknya dibanding merek lain.

Sementara itu, menurut pernyataan KFTC, Tesla terlalu optimistis tentang jarak tempuh mobilnya dengan sekali pengisian daya, penghematan biaya bahan bakar dibanding dengan mobil konvensional atau bensin, serta kinerja supercharger untuk pasar Korea Selatan.

Sebelumnya, KFTC pada Februari 2022 lalu telah mendorong Tesla untuk menambahkan informasi yang tidak bisa dilihat di website resmi perusahaan di Korea Selatan.

Padahal, di negara lain, calon konsumen bisa melihat terkait informasi yang dibutuhkan tersebut. Pasalnya, dalam investigasi yang dilakukan oleh KFTC, mobil listrik Tesla ini bisa turun performnya sebanyak 51 persen saat berada di kondisi cuaca yang dingin.

3 dari 3 halaman

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.