Sukses

AISI Minta Maaf Soal Inden Lama Karena Krisis Chip Semikonduktor

Penjualan roda dua di Indonesia semakin menunjukkan pertumbuhan dari tahun ke tahun pasca pandemi Covid-19. Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), bahkan optimistis target tahun ini sebesar 5,4 juta unit bisa terealisasi.

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan roda dua di Indonesia semakin menunjukkan pertumbuhan dari tahun ke tahun pasca pandemi Covid-19. Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), bahkan optimistis target tahun ini sebesar 5,4 juta unit bisa terealisasi.

Johannes Loman, Ketua Umum AISI mengatakan pada 2022, asosiasi yang membawahi Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS ini telah mematok target penjualan sebesar 5,1 hingga 5,4 juta unit.

"Saya kira angka ini akan tercapai, mungkin di tengah-tengah karena sampai dengan year to date September sudah 3,6 juta unit," jelas Loman di sela-sela konferensi pers IMOS 2022, di Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Lanjut Loman, seharusnya tahun ini penjualan bisa lebih tinggi. Namun, industri sepeda motor di Tanah Air masih terkendala dengan krisis chip semikonduktor, yang memang menghambat pengiriman di tengah permintaan yang cukup tinggi.

"Terkendala secara global semikonduktor. Untuk itu, kita minta maaf atas nama AISI kepada customer yang harus menunggu," tegas Loman.

Sementara itu, AISI juga mengatakan, dalam beberapa tahun ke depan, penjualan sepeda motor di Indonesia bisa kembali ke 2019 atau mencapai 6,5 jutaan unit kembali. Sedangkan untuk masalah krisis chip semikonduktor, AISI yakin, jika pabrikan sudah dapat mengatasi hal tersebut.

"Saya kira permasalah chip sudah bisa diatasi oleh member kita. Kan kalau dilihat sejak Agustus, yaitu total market sekitar 500-an unit, dan September juga. Mungkin, September belum diumumkan ya sudah 500. jadi, menurut saya sih harusnya selesai," tambah Loman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tahun depan suplai normal?

Namun, ketika ditanya apakah tahun depan memang sudah tidak ada permasalahan chip semikonduktor, dan inden sudah kembali normal, pria yang juga menjabat sebagai Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM) menegaskan harus dilihat kondisi secara global juga, karena krisis ini tidak hanya terjadi di dalam negeri.

"Kalau di atas kertas kita sih normal ya, tapi itu kan tergantung kondisi dunia, bukan hanya Indonesia. Ya, mudah-mudahan aman sih semuanya," ujar Loman.

"Ya mungkin saja gini, kalau tipe-tipe tertentu yang memang jumlahnya tidak banyak, misalnya yang tipe 1.000cc, 750cc, itu kan kemungkinan-kemungkinan inden pasti ada," tutupnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.