Sukses

Pengujian Kendaraan Berstandar Internasional di Bekasi Beroperasi pada 2024

Kementerian Perhubungan saat ini sedang membangun proving ground alias fasilitas pengujian kendaraan di Bekasi.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan saat ini sedang membangun proving ground alias fasilitas pengujian kendaraan di Bekasi. Fasilitas ini, menjadi salah satu yang terdapat di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor di Bekasi, Jawa Barat.

Budi Setiyadi, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub menjelaskan, akan dibangun 16 fasilitas pengujian yang sesuai dengan standar internasional.

"Rencananya, akan diterapkan di negara ASEAN yang tergabung dalam Asean Mutual Recognition Arrangement dengan 10 fasilitas pengujian ODOL (Over Dimension Over Load) dan 6 fasilitas pengujian indoor," jelas Budi Setiyadi saat peresmian Hino Total Support Customer Center (HTSCC) di Purwokerto, belum lama ini.

Nantinya, jika fasilitas tersebut sudah resmi beroperasi, makan akan memberikan banyak manfaat di berbagai sektor. Selain itu, pembangunan ini juga diharapkan akan meningkatkan keselamatan berkendara.

"Harapan kami, dalam waktu dekat bisa untuk meningkatkan keselamatan berkendara bermotor, penurunan pencemaran udara dari emisi gas buang, serta penyerapan tenaga kerja," tegasnya lagi.

Sementara itu, pembangunan fasilitas pengujian kendaraan bermotorq ini akan melengkapi yang ada, antara lain fasilitas pengujian pengereman, tes speedometer, uji kebisingan, uji kemudi, uji kecelakaan, uji stabilitas, kendaraan bertenaga listrik dan emisi CO2.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sesuai jalan sebenarnya

 Pembangunan faslitas pengujian ini akan dibangun sesuai dengan jalan sebenarnya, dengan simulasi jalan rusak, berlumpur, tergenang air, trek kecepatan tinggi, dan uji tabrak.

Fasilitas ini, diharapkan bisa beroperasi pada 2024 dan dengan faslitas pengujian ini, tentunya pemerintah butuh adanya peningkatan sumber daya manusia, baik di bidang IT, sistem, infrastruktur, dan sebagainya.

"Output dari itu semuanya, tentu kami juga harus siapkan regulasinya. Kalau kemudian dari APM, dari operator, atau pengemudi, tidak banyak memberi masukan kepada kami, mungkin kami juga akan lamban mengikuti dinamika di industri transportasi, terutama transportasi logistik," pungkas Budi.

3 dari 3 halaman

Infografis Mobil Kepresidenan RI

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.