Sukses

Anak Kecil Tidak Direkomendasikan Duduk di Bangku Depan, Ini Alasannya

Jika anak kecil yang berada di bangku ini, masih berada di dalam rentang jangkau bukaan airbag. Letusan airbag bisa membahayakan nyawa si anak tersebut

Liputan6.com, Jakarta - Mobil yang beredar saat ini rata-rata sudah dilengkapi berbagai fitur keselamatan. Salah satu yang umum disematkan pada kendaraan roda empat adalah airbag atau kantung udara.

Terkait airbag ini, beberapa pabrikan mengimbau agar tidak menempatkan anak kecil di bangku depan hingga usia 12 tahun. Pertanyaannya adalah, apakah ilegal bila anak kecil duduk di depan?

Melansir laman resmi Hyundai Indonesia, hal ini memang kembali lagi ke faktor keselamatan. Bangku depan yang memiliki airbag yang akan keluar ketika terjadi benturan atau kecelakaan.

Jika anak kecil yang berada di bangku ini, masih berada di dalam rentang jangkau bukaan airbag. Letusan airbag bisa membahayakan nyawa si anak tersebut.

Apalagi jika menggunakan child seat yang bermodelkan hadap belakang. Bila diletakkan di jok depan dan airbag meletus, maka sang anak bisa terhimpit di antara kursi dan airbag yang tentunya sangat berbahaya.

Inilah alasan mengapa tulisan tersebut ada dan alasan mengapa jangkar ISOFIX untuk child seat hanya tersedia di jok belakang yang lebih aman bagi anak kecil.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perlu Dicoba, 2 Cara Ini Bisa Cegah Baret Halus Saat Bersihkan Mobil

Musim hujan biasanya membuat pemilik mobil malas untuk mencuci kendaraan kesayangannya. Sebab, seperti akan sia--sia jika sudah mencuci mobil dengan bersih, dan ketika digunakan kembali diguyur hujan yang membuat kotor.

Namun, jika mobil dibiarkan kotor akan berpotensi mengalami baret, terutama baret halus.

Mengutip laman resmi Hyundai Indonesia, hal tersebut terjadi karena partikel-partikel kecil seperti debu dan kerikil mikro yang sangat halus namun keras dan kasar. Kadang bahkan tak terlihat tapi ada. Di sisi lain, pemilik mobil menganggap enteng sehingga tak memperdulikan cara yang terbaik 'mengusir kotoran'.

Jika misalnya kotoran ini tertekan dan terusap, tentunya permukaan mobil akan baret halus karena kerikil dan kotoran tersebut bertindak seperti amplas yang kasar.

Pemilik mobil mungkin langsung mau membersihkan mobil dengan segera melapnya dengan kanebo. Tapi sebaiknya hal tersebut tak perlu dilakukan. Menggunakan kanebo untuk mengelap kotoran tersebut malah bisa merusak cat lebih lanjut.

Cara terbaik pertama untuk mencegah ini adalah dengan membersihkan mobil dengan tekanan air yang tinggi seperti pressure washer, air akan mendorong kotoran tersebut agar terlepas dari permukaan cat dan clear coat.

Lalu yang kedua adalah saat mengelap sebaiknya menggunakan lap microfiber yang bisa menangkap kotoran tersebut sehingga cat mobil pun tidak mengalami kerusakan.

3 dari 3 halaman

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.