Sukses

Nasib Malang Eks Mobil Kepresidenan Amerika Serikat

Lincoln Continental punya sejarah panjang di Negeri Paman Sam. Pada masa Presiden Kennedy, Lincoln Continental SS-100-X pernah dijadikan mobil kepresidenan Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Lincoln Continental punya sejarah panjang di Negeri Paman Sam. Pada masa Presiden Kennedy, Lincoln Continental SS-100-X pernah dijadikan mobil kepresidenan Amerika Serikat.

Bahkan menjadi mobil kepresidenan AS termahal sepanjang sejarah. Dan kini, sedan mewah itu tak lagi diproduksi.

Dilansir dari Carscoops, Lincoln Continental berhenti diproduksi sejak 30 Oktober lalu.

Sebenarnya, nasib Continental sudah sudah ditentukan cukup lama. Sejak Maret 2018 lalu, pabrikan asal Amerika Serikat itu mengumumkan tidak akan melanjutkan Continental.

Juli lalu, Lincoln sekali lagi memastikan bahwa Continental akan disuntik mati. Puncak penjualan Contnental berhenti di tahun 2017, dengan total 12.012 unit terjual saat tahun itu.

Setelahnya, penjualan Continental turun secara bertahap hingga saat ini. Pada 2018, Lincoln Continental hanya terjual 8.758 unit di Amerika Serikat, menurut otoritas Ford.

Jumlah tersebut menurun 6.586 unit pada 2019. Hingga September 2020, hanya 3.783 unit Lincoln Continental yang berhasil terjual.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyiapkan Crossover Listrik

Sementara itu, SUV Lincoln Navigator menggantikan Continental sebagai mobil paling premium dari produsen yang bermarkas di Michigan.

Continental adalah sedan terakhir yang diproduksi Lincoln, setelah sedan MKZ juga tak diproduksi awal tahun ini.

Langkah Lincoln ini menyusul keputusan Ford untuk 'membuang' Fusion, Fiesta dan Taurus dan beralih ke crossover dan SUV.

Sementara itu, Lincoln kini dikabarkan akan segera meluncurkan crossover listrik baru yang dikembangkan dari Mustang Mach-E.

Sumber: Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.